Lihat ke Halaman Asli

Panglima TNI Baru

Diperbarui: 12 Desember 2017   14:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bagian dari konsekuensi logis telah terjadi penggantian jabatan Panglima TNI dari Jenderal TNI Gatot Nurmantyo kepada Marsekal Hadi Tjanhjanto pelantikan Panglima Tertinggi di Istana Negara dengan sempurna. 

Pada waktu Bapak Joko Widodo menjabat Walikota Solo kebetulan Marsekal Hadi Tjahjanto berpangkat Letkol (Penerbang) menjadi Komandan Lanud Adi Sumarno di Solo, sehingga jauh sekali dari benih - benih KKN, kalau ada yang menduga jabatan Panglima Baru ini karena kedekatan, tapi karena betul - betul Sang Panglima baru ada prestasi tersendiri.

Begitu juga Jenderal Gatot Nurmantyo diangkat Presiden Joko Widodo bukan karena kedekatan antara Bapak Joko Widodo dengan Bapak Jenderal Gatot Nurmantyo , tapi karena ada prestasi yang tidak dapat dibantah pada diri Jenderal Gatot Nurmantyo selama ini amat cemerlang. 

Memang zaman dulu bukan zaman now, banyak para Kepala Staf, Panglima telah disiapkan jauh - jauh hari seperti para ADC Panglima Tertinggi dari pangkat Kolonel bertugas nanti jadi Kepala Staf AD - AU - AL dan kepala Kepolisian Negara dan ada prestasi. 

Karena mereka telah dididik dan dibina secara prosfesional dengan latar belakang pendidikan Akademi Militer yang sempurna. Akhirnya mereka pada waktu mendapat amanah untuk mengemban jabatan cukup sempurna dan disiplin. Kawah Candradimuka suatu gemblengan untuk para pemimpin betul - betul dapat diandalkan.

Dari kawah Candradimuka para pemimpin dapat tampil dimata masyarakat jadi panutan dan sopan santun. Para politisi kita yang sudah banyak pintar, militan, banyak solusi dengan ilmu dan iman yang cukup tebal dan mapan amat sangat perlu meniru para aktor dari Kawah Candradimuka. Belajar atau langsung mencomot ilmu - ilmu tentang kepemimpinan, sopan santun, disiplin dan tak kalah penting mawas diri dan tahu diri.

Kepada Bapak Jenderal Gatot Nurmantyo sebentar lagi maret 2018 akan masuk pensiun, banyak peserta Pemilu jadi dukun politik, merayu dan mencari sensasi kepada Bapak Jenderal , tapi karena level Jenderal tentu Bapak Jenderal Gatot tidak mudah ditebak. 

Ada yang setengah menyebut bahwa siapa yang pernah hadir diacara 212 otomatis alumni 212. Karena Bapak Jenderal dari umat muslim yang taat boleh saja mengajak warga seluruh dunia teruskan sholat subuh berjamaah jangan putus dan ditinggal kan sampai kiamat dimana saja dibumi ini.

Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa penulis mohon ampun dan kepada para pembaca mohon maaf mudah - mudahan tidak dilaporkan kepada polisi. Kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto diucapkan selamat bertugas dan tetap menjaga netralitas & independen..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline