Lihat ke Halaman Asli

Kehidupan Mahasiswa dalam Berlembaga

Diperbarui: 24 Maret 2021   22:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

        Manusia merupakan makhluk sosial, yang saling bergantung satu sama lain antara satu manusia dengan manusia lainnya. Hal ini juga berlaku pada mahasiswa. Masa menjadi mahasiswa adalah waktu yang sangat penting untuk membentuk karakter seseorang karena merupakan peralihan dari masa remaja ke masa dewasa. Dalam masa peralihan ini, beberapa lembaga perguruan tinggi sangat memfasilitasi pembentukan karakter dari setiap mahasiswanya, salah satunya dengan mengadakan dan membentuk organisasi-organisasi serta unit kegiatan kemahasiswaan untuk membantu mahasiswa mengembangkan minat dan bakatnya disamping mengejar nilai dan pengetahuan akademiknya di kampus. Selain itu, dengan adanya ini, mahasiswa diajarkan untuk benar-benar menjadi makhluk sosial dalam skala yang lebih besar dan tentu dengan tanggung jawab yang lebih besar pula.

        Lembaga-lembaga yang ada mendorong mahasiswa untuk terus berhubungan dan saling bahu-membahu dengan mahasiswa-mahasiswa lainnya dari berbagai latar belakang yang berbeda untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi serta mencapai tujuan bersama dengan seluruh anggota lembaga lainnya. Pada tahap ini, mahasiswa diharapkan mampu mengatur waktu serta mengontrol emosinya dalam menghadapi suatu persoalan, sehingga saat masuk ke fase dewasa dan menghadapi kehidupan masyarakat yang lebih luas, mahasiswa telah banyak dibekali melalui kegiatan-kegiatan berlembaga ini. Disamping itu, mahasiswa adalah agent of change yang nantinya menjadi calon pemimpin dan pengembang masa depan, dalam skala kecil ataupun besar, baik untuk diri sendiri maupun orang lain, atau dalam skala nasional hingga bahkan internasional. Walaupun disamping itu, tugas mahasiswa adalah untuk mengemban dan memperdalam ilmu secara akademik, namun hal ini tidak akan menjadi seimbang bila tidak diikuti dengan kemampuan bersosialisasi dan sikap yang baik kepada orang lain. Karena pada akhirnya kita tidak akan hanya bekerja sendirian, tetapi dengan melibatkan banyak orang dengan kepribadian dan kehidupan yang berbeda-beda.

        Namun, saat ini kegiatan berlembaga untuk sementara harus dikurangi dikarenakan adanya pandemik yang menyebabkan masyarakat, tidak terkecuali mahasiswa harus menjaga jarak dan mengindari kerumunan saat beraktivitas diluar. Hal ini membuat kelembagaan mahasiswa perlu menyesuaikan diri agar tetap aktif dan bisa berkontribusi dengan baik selama masa pandemic tersebut. Dikarenakan sudah terlaith dengan adanya masalah-masalah yang dihadapi selama berlembaga, maka mahasiswa-mahasiswa tersebut akan terlatih berfikir kritis untuk segera mencari jalan keluarnya. Misalnya saja, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini, kegiatan kelembagaan dapat dilakukan secara daring melalui aplikasi-aplikasi yang mendukung, seperti zoom atau google meet. Selain itu, dapat juga dilakukan kegiatan-kegiatan sosialisasi kepada masyarakat melalui internet atau sosial media mengenai pandemik covid-19 agar masyarakat lebih mengerti dan dapat lebih menjaga protokol kesehatan agar kegiatan dapat dilakukan kembali seperti biasanya. Lembaga-lembaga mahasiswa juga dapat memberikan bantuan berupa sembako pada masyarakat yang terdapak pandemik. Banyak hal yang bisa dilakukan dalam kegiatan kelembagaan, selama kita masih dapat bekerja sama dengan orang lain dan mampu mengorganisir diri kita sendiri dan juga orang-orang di sekitar kita.

Nama    : Aliyyah Athiyyah Nabila Asfar

NIM       : N011201046

GB          : 09




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline