Lihat ke Halaman Asli

Aku Bintang dan Kau tetap Mentari

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Duduk di bangku itu, sudut yang sebelumnya tak pernah ku kenal

Sebuah rasa ku sapa tuk berharap dia bisa melihat

Aku ada disudut itu, disalah satu ruang hatimu, ku memaksa

Tapi tetap Kau tak bisa melihat ku, karena kau mentari yang tak butuh sinar seperti ku

Sinar bintang yang jauh entah dimana itulah aku, bagi mu

Tapi aku akan terusmengumpulkan bintang – bintang itu

Sehingga aku berharap kau dapat melihat ku, untuk penerang jalan mu

Tetap kau mentari pagi, tak akan berubah

Biarlah kau mentari yang bersinar di siang hari

Dan aku tetap bintang keci yang berada dalam gelapnya malam

Kau sudah bersamanya dan kuharap kau bahagia

Sungguh benar luka itu ada, dan sakit memang

Bintang tetap bintang, dan kau mentari tetaplah mentari

Mentari beserta sinar yang kau miliki

Sekarang aku bintang yang tak akan merindukan mentari lagi

Biarlah rasa itu hilang bersama datang dingnya malam

Membekukan rasa yang tak pernah akan terlihatnya

sampai mentari kembali datang untuk sinarnya

Dan bintang tetap datang untuk gelapnya malam

Dan hukum alam tak akan pernah berubah, bahkan ditawar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline