Tim PKM-RE yan beranggotakan empat mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga yaitu Chau Yu An, Dinda Savina, Aliyya Lintang Gustiko, dan Ayu Kamila Tiarani berhasil lolos pendanaan dari Kemendikbud-Ristek. Tim tersebut mengusung penelitian mengenai solusi pencegahan ayam pulet terlambat bertelur dengan pengaplikasian laserpunktur dengan drh. Yeni Dhamayanti sebagai dosen pembimbing.
Dalam wawancara yang dilakukan pada hari Kamis 20 Juni 2024, Chau Yu An menjelaskan bahwa alasan mengapa tim mereka mengusung penelitian mengenai aplikasi laserpunktur pada ayam pulet terlambat bertelur didasari pada angka konsumsi telur di Indonesia yang terus meningkat dari tahun ke tahun secara signifikan.
"Berdasarkan data yang diunggah oleh Badan Pusat Statistik, konsumsi telur di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan tersebut tentu harus diimbangi dengan peningkatan produksi telur sehingga kebutuhan telur di masyarakat dapat terus terpenuhi." jelas Chau Yu An selaku ketua tim.
Laserpunktur adalah teknik akupuntur menggunakan non-thermal laser radiation dengan intensitas rendah untuk menstimulasi reseptor khusus (titik akupunktur) pada ternak yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan efisiesnsi organ tubuh.
Nantinya, laserpunktur akan diaplikasikan pada titik reproduksi unggas untuk meningkatkan produksi telur. Selain titik reproduksi, titik bursa fabricius juga ditargetkan untuk stimulasi involusi, karena dengan adanya bursa fabricius yang belum mengalami involusi dapat menurukan produksi hormon reproduksi seperti estrogen pada pulet. Chau Yu An menjelaskan lebih lanjut bahwa efektivitas aplikasi laserpunktur pada penelitian tersebut akan dianalisis melalui flow cytometry dan mikro arsitektur bursa fabricius.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H