ARTIKEL
Macam-macam Akad Syariah dan Penjelasannya
Oleh : Aliyatul Maghfiroh
Akad syariah adalah istilah yang digunakan untuk menyebut jenis perjanjian atau kesepakatan dalam transaksi syariah. Selama ini, banyak orang mengira jenis akad syariah hanya terbatas pada Mudharabah dan Murabahah saja. Padahal macam-macam akad syariah lebih banyak dari itu.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jenis akad syariah ada 9. Akan tetapi, referensi lainnya menyebut jumlah akad dalam transaksi perbankan syariah bisa mencapai 11 atau 12. Jadi sebenarnya, apa saja akad-akad syariah tersebut? Bagaimana skema penerapannya dalam transaksi?
Dalam transaksi islam terdapat akad-akad Syariah yang diterapkan dalam industri lembaga keuangan syariah. Simak penjelasan beberapa macam akad syariah sebagai berikut:
1. Murabahah
Murabahah merupakan akad transaksi dimana penjual menyatakan harga beli produk kepada pembeli dan pembeli membeli dengan harga lebih sebagai perolehan laba penjual. Keuntugan harga disepakati oleh kedua belah pihak. Sehingga pihak pembeli mengetahui harga beli produk dan keuntungan yang didapatkan oleh penjual. Contohnya pada kredit rumah syariah, pembelian aset bangunan, pembiayaan kendaraan bermotor, dan investasi lainnya.
2. Mudharabah
Akad Mudharabah dilakukan antara dua pihak shahibul mal (pihak yang memiliki modal) dan mudharib (pihak yang mengelola modal). Dalam akad ini, shahibul mal menyerahkan sejumlah modal kepada mudharib, yang kemudian akan mengelola modal tersebut dan menghasilkan manfaat. Manfaat-manfaat yang dihasilkan kemudian akan dibagi secara proposional antara shahibul mal dan mudharib. Contohnya Saifullah meminjam modal sebesar Rp69.500.000 ke pihak bank syariah untuk dapat menjalankan operasional bisnis konveksi. Awal kerjasama telah disepakati bahwa pembagian keuntungan sistem bagi hasil, dengan perbandingan 40:60 dalam jangka waktu satu tahun pengembalian.
3. Mudharabah Muqayyadah