Lihat ke Halaman Asli

Menghindari Kegagalan Akibat Sikap Pesimis

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pesimis adalah hal yang sangat merugikan bagi individu. Sifat ragu dan bimbang dengan kemampuan diri sendiri ini merupakan bentuk pesimis dalam kehidupan. Pesimis merupakan sikap mudah putus asa yang menurut mereka telah habis harapan positif. Rasa takut akan gagal boleh saja terjadi, tetapi hal tersebut tidak menjadi alasan dalam hidup untuk menyerah dan berhenti berusaha.

Pesimis yang memiliki pengalaman gagal dalam hidupnya akan menganggap kegagalan tersebut berulang dalam aktifitas kedepannya, sehingga menghasilkan sugesti untuk mengulangi kegagalan dan mengalami hal tersebut selama sugesti tersebut ada. Akibat pikiran negatif, para pesimis cenderung takut dalam mengambil resiko dan tindakan, hal tersebut dipercaya dapat menimbulkan masalah besar yang menjadi beban dalam hidup.

Berpikir dan mengarahkan pikiran untuk positif, dapat terhubung dengan tindakan. Keberhasilan dan kegagalan semua sudah ditentukan oleh tuhan, dengan diimbangi oleh usaha manusia itu sendiri serta dengan bantuan sikap optimis. Apabila terjadi kegagalan, jadikan hal tersebut pelajaran untuk ke depannya dan yang paling penting, hindari pikiran negatif dan menganggap kegagalan sebagai beban, karena hal tersebut dapat menimbulkan sikap pesimis pada individu. Hal kedua, hindari sikap yang mengandalkan pesimisme untuk melindungi diri dari kekecewaan. Kekecewaan yang terjadi akibat kegagalan, hal tersebut merupakan contoh pesimisme yang terjadi dalam kehidupan. Sikap pesimis tersebut dapat dikurangi maupun dihilangkan dengan mudah, seberat-beratnya beban dan masalah manusia akan tetap mampu menanggungnya, sebab tuhan tidak akan membebani manusia diluar kesanggupannya. Ambilah pelajaran dari kegagalan yang dialami dan cobalah untuk selalu optimis karena hal tersebut akan mengantarkan pada keberhasilan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline