Lihat ke Halaman Asli

Perjuangan dan Harapan: Memenuhi Kebutuhan Sehari-hari dengan bantuan Pemerintah dan Usaha Kecil

Diperbarui: 14 April 2024   20:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Kak Aina berusia 21 tahun yang tinggal di Kecamatan Pontianak Timur. Kak Aina adalah seorang mahasiswa. Kak Aina berkuliah dengan bantuan pemerintah yaitu KIPK (Kartu Indonesia Pintar Kuliah) yang tiap semesternya Kak Aina mendapatkan bantuan sebesar Rp 4.800.000. Keluarga Kak Aina menerima bantuan dari pemerintah yaitu PKH dan BLT. PKH (Program keluarga Harapan) diberikan dalam satu tahun sebanyak 4 tahap. PKH diberikan per 3 bulan dengan nominal yang didapat Rp 375.000 per tahap atau Rp 1.000.000 per tahun. PKH tersebut dikategorikan untuk anak sekolah SMP yang didapatkan oleh adik laki-laki. Bantuan kedua yang didapatkan oleh keluarga Kak Aina adalah BLT atau Bantuan Langsung Tunai Kak Aina biasanya mendapatkan beras 10 Kg per bulan, telur, ayam, wortel dan berbagai macam sayuran lainnya. BLT yang akan didapatkan berbeda-beda ada yang hanya dapat beras dan telur ada juga yang hanya dapat ayam dan sayur, untuk barang yang didapatkan akan berbeda-beda setiap kali mendaptakan bantuan.

Ayah Kak Aina bekerja sebagai pekerja bangunan yang memiliki penghasilan tidak menentu. Penghasilan yang didapatkan dalam sebulan berkisa Rp 3.000.000 atau Rp125.000 per hari tergantung dari seberapa banyak orang yang menggunakan jasanya dan seberapa sulit tingkat kesulitan dalam melakukan pekerjaan. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari keluaga Kak Aina juga menjual minyak eceran atau pertalite yang dijual di depan rumah.

Dok. Pribadi

Rumah Kak Aina merupakan rumah pribadi yang memiliki luas rumah 8m2x10m2 dan luas tanah 11m2x10m2. Rumah memiliki daya listrik sebesar 900 watt, rumah tersebut seluruh dindingnya menggunakan tembok dari semen dengan menggunakan atap rumah yang terbuat dari seng serta lantai rumah yang setengah telah menggunakan keramik dan setengahnya masih menggunakan papan kayu. Untuk sumber air minum keluarga Kak Aina menggunakan air hujan dan untuk mandi serta mencuci menggunakan air PAM. Di rumah Kak Aina juga terdapat satu WC dengan setic tank. Keluarga Kak Aina bila sedang sakit biasanya berobat ke mantri yang tempatnya tidak jauh dari rumah. Aset yang dimiliki Oleh keluarga Kak Aina, motor yang dimiliki oleh Kak Aina ada satu yang dibeli tahun 2009 dengan pajak motor mati ditahun 2019. Terdapat televisi yang memiliki ukuran 24inch 1 unit, kulkas 1 unit, rice cooker 1 unit, handphone, serta mesin cuci 1 unit.

Dengan kondisi ekonomi keluarga Kak Aina yang menunjukkan tantangan, terutama dengan pendapatan tidak menentu dari pekerjaan ayah. Meskipun mendapatkan bantuan dari pemerintah, mereka tetap menjalankan usaha kecil dan berupaya mencari tambahan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Wawancara mendalam dan observasi dilaksanakn pada 28 Februari 2024 -- 3 Maret 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline