Lihat ke Halaman Asli

Perkembangan Peserta Didik

Diperbarui: 5 Oktober 2024   12:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mengasuh, membesarkan dan mendidik anak merupakan satu tugas mulia yang tidak lepas dari berbagai halangan dan tantangan. Telah banyak usaha yang dilakukan orangtua mau- pun pendidik untuk mencari dan membekali diri dengan penge- tahuan-pengetahuan yang berkaitan dengan perkembangan anak. 

Lebih-lebih bila pada suatu saat dihadapkan pada masalah yang menimpa diri anak-anak ini, ada kecenderungan untuk mempertanyakan hal-hal sebagai berikut: apa yang sebenarnya terjadi pada anak ini, mengapa ia bisa berbuat demikian, me- ngapa masalah ini hanya menimpa si bungsu atau si sulung, siapa yang bersalah dan sebagainya. Dengan mengenal Psikologi Per- kembangan, khususnya tentang perkembangan anak, diharap- kan dapat memberi jawab atau setidak-tidaknya petunjuk atas pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas.

Beberapa prinsip perkembangan

1. Perkembangan tidak terbatas dalam arti tumbuh men- jadi besar tetapi mencakup rangkaian perubahan yang bersifat progresif, teratur, koheren dan berkesinambungan. Jadi antara satu tahap perkembangan dengan tahap perkembangan berikut- nya tidak terlepas, berdiri sendiri-sendiri.

2. Perkembangan dimulai dari respons-respons yang sifat- nya umum menuju ke yang khusus. Contohnya, seorang bayi mula-mula akan bereaksi tersenyum bila melihat setiap wajah manusia. Dengan bertambahnya usia bayi, ia mulai bisa membe- dakan wajah-wajah tertentu.

3. Manusia merupakan totalitas (kesatuan), sehingga akan ditemui kaitan erat antara perkembangan aspek fisik-motorik, mental, emosi dan sosial. Perhatian yang berlebihan atas satu segi akan mempengaruhi segi lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline