Lihat ke Halaman Asli

aliyah riandita indardi

Mahasiswa Teknik Industri Universitas Airlangga

Dampak Sustainable Supply Chain Practices pada E-Commerce di Era Industri 4.0

Diperbarui: 13 Mei 2023   16:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Di era Industri 4.0, kebangkitan e-commerce secara mendasar mengubah cara orang berbelanja dan telah menjadi bagian penting dari kehidupan mereka. Belanja online telah memberi konsumen kemudahan membeli produk dari kenyamanan rumah mereka sendiri dan memungkinkan pedagang menjangkau khalayak yang lebih luas. Namun, dengan pertumbuhan e-commerce yang eksponensial, meningkatnya permintaan belanja online juga memberikan tekanan pada pedagang untuk mengatasi dampak lingkungan dan sosial dari rantai pasokan mereka karena pelanggan sekarang cenderung memilih retail yang memprioritaskan keberlanjutan.

Praktik Rantai Pasokan Berkelanjutan
Rantai pasokan berkelanjutan mempertimbangkan dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi dari seluruh rantai pasokan, mulai dari sumber bahan baku hingga penanganan dan pembuangan produk. Menerapkan praktik rantai pasokan berkelanjutan dalam belanja e-commerce dapat membawa banyak manfaat yang dapat dicapai dengan mempromosikan standar tenaga kerja yang etis, mengurangi emisi gas rumah kaca, mengurangi limbah, dan meningkatkan operasi yang efisien serta penggunaan sumber daya. Oleh karena itu, industri e-commerce harus fokus pada praktik rantai pasokan yang berkelanjutan. Pada artikel ini, kami akan mengeksplorasi dampak praktik rantai pasokan berkelanjutan dalam e-commerce di revolusi Industri 4.0.

1. Pengurangan Jejak Karbon
Salah satu tujuan utama rantai pasokan berkelanjutan dalam e-commerce adalah mengurangi jejak karbon. Pedagang e-commerce dapat mencapainya dengan mengoptimalkan rute pengiriman, menggunakan kendaraan listrik untuk transportasi, dan menggunakan sumber energi terbarukan. Penggunaan bahan kemasan ramah lingkungan, seperti karton daur ulang dan bahan biodegradable, dapat mengurangi jejak karbon dengan meminimalkan limbah kemasan. Praktik-praktik ini dapat mengurangi jejak karbon rantai pasokan mereka secara signifikan, yang dapat membantu mengurangi dampak negatif perubahan iklim dan berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan.

2. Sumber Etis
Rantai pasokan berkelanjutan juga berfokus pada sumber bahan dan tenaga kerja yang etis. Pedagang e-commerce seringkali dikritik karena bekerja dengan pemasok yang tidak memberikan upah yang adil dan lingkungan kerja yang aman bagi karyawannya. Oleh karena itu, mereka dapat memastikan sumber yang etis dengan menerapkan kode etik untuk pemasok. Kode etik ini dapat mencakup persyaratan untuk upah yang adil, kondisi kerja yang aman, dan tidak ada pekerja anak. Dengan mengadopsi praktik sumber etis, pedagang e-commerce dapat mempromosikan keberlanjutan sosial dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat dan pekerja, memastikan bahwa pekerja diperlakukan secara adil dan hak-hak mereka dilindungi.

3. Promosi Praktik Berkelanjutan
Pedagang yang gagal mempraktikkan rantai pasokan berkelanjutan berisiko kehilangan pelanggan dikarenakan adanya pesaing yang lebih bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan. Pedagang e-commerce dapat mempromosikan praktik berkelanjutan dengan menawarkan produk ramah lingkungan dan mendorong pelanggan untuk mendaur ulang. Hal ini dapat dicapai dengan memberikan informasi tentang dampak produk terhadap lingkungan dan dengan menawarkan insentif bagi pelanggan yang mendaur ulang. Meskipun menerapkan praktik berkelanjutan dalam rantai pasokan dapat menjadi tantangan dan tergolong mahal, manfaat jangka panjangnya tidak dapat disangkal. Dengan menggunakan praktik rantai pasokan berkelanjutan di dalam model bisnis mereka, pedagang e-commerce dapat memastikan bahwa operasi rantai pasokan mereka selaras dengan nilai sosial dan lingkungan mereka, yang dapat meningkatkan loyalitas dan penjualan pelanggan, juga mencapai penghematan biaya melalui pengurangan limbah dan peningkatan efisiensi. Hal ini dapat berkontribusi pada kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesadaran tentang praktik berkelanjutan di kalangan pelanggan.

4. Penggunaan Teknologi
Penggunaan teknologi di Industri 4.0 telah memungkinkan perusahaan e-commerce melacak rantai pasokan mereka dengan lebih efisien. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi area di mana mereka dapat mengurangi limbah, meningkatkan efisiensi, dan mengoptimalkan operasi. Teknologi seperti blockchain juga dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas rantai pasokan, memungkinkan pelacakan rantai pasokan yang lebih baik dan memastikan bahwa tujuan keberlanjutan terpenuhi. Perusahaan e-commerce yang mengadopsi praktik rantai pasokan berkelanjutan yang dimungkinkan oleh teknologi dapat meningkatkan efisiensi mereka secara keseluruhan dan berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan, sosial, dan ekonomi.

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil ialah dampak praktik rantai pasokan berkelanjutan dalam industri belanja e-commerce dinilai signifikan dan tidak dapat diabaikan. Pedagang e-commerce memiliki tanggung jawab untuk mengadopsi praktik berkelanjutan dan mengurangi dampak negatif dari rantai pasokan mereka. Perusahaan yang memprioritaskan keberlanjutan cenderung memperoleh manfaat yang signifikan, termasuk manfaat lingkungan dan sosial, peningkatan loyalitas pelanggan, dan peningkatan profitabilitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline