Lihat ke Halaman Asli

Aliyah Mutiara Rizqy Setiawan

Universitas Airlangga

Apa Itu Penyakit Usus Buntu? Penyebab, Gejala & Cara Pengobatan

Diperbarui: 11 Juni 2024   20:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Usus Buntu: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Usus merupakan salah satu organ sistem pencernaan tubuh manusia, berbentuk seperti pipa dan bertindak sebagai penjaga pintu sistem makanan untuk tubuh manusia. Jika kita makan semua jenis makanan tanpa melakukan mengontrol diri, usus akan sangat rentan terkena berbagai jenis penyakit. Salah satu penyakitnya adalah Penyakit radang usus buntu atau dalam istilah kedokteran dikenal dengan nama Apendisitis. Usus buntu atau apendisitis adalah kondisi medis yang ditandai oleh peradangan pada apendiks, sebuah struktur kecil berbentuk tabung yang menempel pada usus besar. Meskipun kecil, apendiks dapat menyebabkan masalah serius jika meradang dan tidak segera diobati. Artikel ini akan membahas penyebab, gejala, diagnosis, dan pengobatan apendisitis, serta pentingnya penanganan dini untuk mencegah komplikasi. 

Apendisitis adalah salah satu penyakit saluran pencernaan yang paling umum dan paling sering muncul dengan gangguan perut akut. Apendisitis disebabkan oleh bakteri dan makanan yang sulit dicerna atau makanan yang biasanya tidak dicerna dalam tinja dan masuk ke saluran usus buntu sebagai benda asing. Saat terjadi peradangan, usus buntu membengkak dan terisi nanah, yang terdiri dari bakteri akibat dari infeksi. Jika radang usus buntu tidak segera diobati, usus buntu dapat membengkak dan akhirnya pecah dan isinya dapat menyebar ke seluruh perut yang akan berpotensi menyebabkan infeksi yang meluas sehingga membutuhkan pertolongan segera agar tidak berakibat fatal jika ditunda. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui gejala penyakit Apendisitis dan perbedaannya dengan penyakit perut lainnya agar tidak terjadi keterlambatan dalam penanganan penyakit dan dapat ditangani dengan tepat. 

Menurut (Smeltzer, 2005) Mobilisasi dini yaitu proses aktivitas yang dilakukan pasien pasca pembedahan dimulai dari latihan ringan di atas tempat tidur (latihan pernafasan, latihan batuk efektif dan menggerakkan tungkai) sampai dengan pasien bisa turun dari tempat tidur, berjalan ke kamar mandi dan berjalan ke luar kamar. Mobilisasi dini pada pasien pasca bedah merupakan suatu aspek yang terpenting pada fungsi fisiologis karena hal itu adalah esensial untuk mempertahankan kemandirian. Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa mobilisasi dini adalah suatu upaya mempertahankan kemandirian sedini mungkin dengan cara membimbing penderita untuk mempertahankan fungsi fisiologis (Carpenito. 2000)

Pasien dengan pasca Appendictomy biasanya lebih sering berbaring di tempat tidur karena pasien masih mempunyai rasa takut untuk bergerak. Karena kurangnya pemahaman pasien dan keluarga mengenai pentingnya mobilisasi karena kurangnya pengetahuan. Pengetahuan merupakan domain kognitif yang sangat penting untuk mengubah sikap seseorang. Pengetahuan dan pemahaman yang baik mengenai mobilisasi dan cara-cara mobilisasi dapat mencegah timbulnya komplikasi yang terjadi. 

Sementara itu di Indonesia insiden appendicitis akut cukup tinggi, terlihat dengan adanya peningkatan jumlah pasien dari tahun ke tahun. Berdasarkan data yang diperoleh dari Depkes (2008), kasus appendicitis akut pada tahun 2005 sebanyak 65.755 orang dan pada tahun 2007 jumlah pasien appendicitis akut sebanyak 75.601 orang. Penyakit appendicitis akut dapat diobati dengan dilakukan operasi pengangkatan appendiks atau appendictomy. Pasien yang akan menjalani operasi.

Berikut Adalah Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatan Terkait Penyakit Appendisitis:

PENYEBAB USUS BUNTU

Apendisitis terjadi ketika apendiks mengalami peradangan. Penyebab pastinya sering tidak jelas, namun beberapa faktor yang dapat memicu apendisitis antara lain:

1. Penyumbatan: Sering kali disebabkan oleh tinja keras, benda asing, atau pembengkakan jaringan getah bening di dinding apendiks.

2. Infeksi: Infeksi gastrointestinal dapat menyebabkan pembengkakan dan peradangan apendiks.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline