Lihat ke Halaman Asli

Aliya Fadilah

Mahasiswa

Konsep attachment secure dan dampaknya terhadap kesejahteraan anak

Diperbarui: 19 Januari 2025   12:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Konsep Attachment Secure dan Dampaknya terhadap Kesejahteraan Anak:

Teori attachment, yang dikemukakan oleh John Bowlby dan diperluas oleh Mary Ainsworth, menekankan pentingnya hubungan emosional yang kuat antara anak dan pengasuhnya dalam perkembangan psikologis. Salah satu bentuk attachment yang paling positif adalah secure attachment, yang memiliki dampak signifikan terhadap kesejahteraan anak, baik secara emosional, sosial, maupun kognitif. Artikel ini akan mengupas konsep attachment secure dan bagaimana hal itu mempengaruhi kesejahteraan anak.

1. Konsep Attachment Secure

Attachment secure terjadi ketika seorang anak merasa aman dan nyaman dengan pengasuhnya, yang mampu memberikan respons yang konsisten dan sensitif terhadap kebutuhan emosional anak. Mary Ainsworth melalui eksperimen Strange Situation mengidentifikasi perilaku anak yang memiliki attachment secure sebagai berikut:

Anak merasa cemas ketika pengasuhnya pergi, namun cepat merasa nyaman saat pengasuh kembali.

Anak menunjukkan kepercayaan diri untuk mengeksplorasi lingkungan, tetapi selalu kembali ke pengasuh sebagai sumber kenyamanan dan keamanan.

Pola ini tercipta ketika pengasuh responsif terhadap sinyal dan kebutuhan emosional anak.

Anak dengan attachment secure memiliki hubungan yang stabil dan penuh kepercayaan dengan pengasuh, yang memberikan dasar untuk perkembangan sosial dan emosional yang sehat.

2. Dampak Attachment Secure terhadap Kesejahteraan Anak

a. Kesejahteraan Emosional

Anak dengan attachment secure cenderung memiliki stabilitas emosional yang lebih baik. Mereka mampu mengelola perasaan frustrasi dan kecemasan dengan lebih baik, karena mereka tahu bahwa pengasuh mereka akan ada untuk memberikan dukungan dan kenyamanan saat diperlukan. Hal ini membantu anak merasa lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan emosional, baik dalam hubungan sosial maupun dalam menghadapi perasaan negatif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline