Senin, 5 Agustus 2024 -- Kelompok 12 KKN Universitas Muhammadiyah Surabaya mengadakan penyuluhan pembuatan krupuk jagung bersama ibu-ibu PKK Desa Bleberan, Mojokerto. Penyuluhan kali ini diadakan di Balai Desa Bleberan pada jam 09.00 WIB dengan 13 peserta perwakilan masing-masing dusun yang ada di Desa Bleberan. Pembuatan kerupuk jagung ini bertujuan untuk memanfaatkan hasil pertanian di desa ini. Jagung merupakan salah satu komoditas unggul Desa Bleberan selain padi, tebu, dan palawija.
Pada kesempatan kali ini, kelompok 12 KKN UMSurabaya memanfaatkan biji jagung sebagai bahan utama produk inovasi ini. Hal ini bertujuan, untuk menaikkan nilai guna jagung yang semula langsung dijual mentah ke pasar. Sehingga, waktu simpannya pun relatif kurang lama dan harganya murah. Selain itu, juga bertujuan untuk menciptakan peluang baru UMKM bagi para warga Desa Bleberan.
Berdasarkan data statistik dari website Desa Bleberan (https://bleberan.desa.id/) hanya 12,07% atau 476 dari 3945 warga yang memiliki mata pencaharian sebagai wiraswasta. Hal tersebut menunjukkan kurang berkembangnya UMKM di Desa Bleberan. Padahal desa memiliki potensi lebih karena dekat dengan tempat wisata sekitar. Sehingga, produk krupuk jagung ini dapat dijadikan sebagai salah satu produk dari Desa Bleberan yang bisa dipasarkan baik secara online maupun offline di daerah Mojokerto dan sekitarnya.
Produk krupuk jagung ini, memiliki keunggulan lebih sehat karena tidak menggunakan pengawet, berbahan dasar jagung, terigu, tapioka, pewarna makanan, dan bumbu. Meskipun menggunakan bahan baku yang mudah didapat, namun produk ini tergolong produk baru sehingga belum memiliki kompetitor. Dengan begitu dapat bersaing dengan mudah dipasaran
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H