Lihat ke Halaman Asli

aliyaamumtaz

mahasiswa

Teori Belajar Psikologi Kognitif dalam Pendidikan

Diperbarui: 11 November 2024   10:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori belajar psikologi kognitif adalah pendekatan yang berfokus pada bagaimana individu memproses, menyimpan, dan mengingat informasi. Berbeda dengan teori behavioristik yang menekankan perubahan perilaku sebagai hasil dari stimulus eksternal, teori kognitif menyoroti proses mental internal yang terlibat dalam pembelajaran. Artikel ini akan membahas konsep dasar, tokoh-tokoh utama, serta implikasi teori belajar kognitif dalam pendidikan.

Konsep Dasar Teori Kognitif

Teori belajar kognitif berakar pada pemahaman bahwa belajar adalah proses mental yang kompleks. Proses ini melibatkan beberapa aspek penting:

  1. Pemrosesan Informasi: Teori ini menggambarkan belajar sebagai aktivitas yang melibatkan pengolahan informasi. Siswa tidak hanya menerima informasi secara pasif, tetapi secara aktif mengolah dan mengintegrasikan pengetahuan baru ke dalam struktur pengetahuan yang sudah ada.

  2. Skema Kognitif: Konsep skema merujuk pada kerangka mental yang digunakan individu untuk memahami dan mengorganisir informasi. Skema ini berkembang seiring pengalaman dan membantu siswa dalam menginterpretasikan informasi baru.

  3. Asimilasi dan Akomodasi: Menurut Jean Piaget, dua proses utama dalam perkembangan kognitif adalah asimilasi (mengintegrasikan informasi baru ke dalam skema yang sudah ada) dan akomodasi (mengubah skema yang ada untuk memasukkan informasi baru).

Tokoh Utama dalam Teori Kognitif

Beberapa tokoh penting dalam pengembangan teori belajar kognitif antara lain:

  • Jean Piaget: Piaget berfokus pada perkembangan kognitif anak-anak melalui tahapan tertentu. Ia percaya bahwa anak-anak secara aktif membangun pengetahuan mereka melalui interaksi dengan lingkungan. Proses belajar bagi Piaget bersifat konstruktif, di mana anak tidak hanya menyerap informasi tetapi juga membangun makna dari pengalaman mereka.

  • Jerome Bruner: Bruner menekankan pentingnya penemuan dalam proses belajar. Ia mengembangkan konsep pembelajaran berbasis penemuan (discovery learning), di mana siswa didorong untuk menemukan prinsip-prinsip atau aturan melalui pengalaman langsung. Bruner juga memperkenalkan tiga tahap belajar: tahap informasi, tahap transformasi, dan tahap evaluasi.

  • Lev Vygotsky: Vygotsky menyoroti peran sosial dalam perkembangan kognitif. Ia memperkenalkan konsep Zona Perkembangan Proksimal (ZPD), yaitu jarak antara kemampuan yang dimiliki siswa dan kemampuan yang dapat dicapai dengan bimbingan orang dewasa atau teman sebaya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline