Di tangan mereka, ada harapan bahwa kesehatan akan menjadi hak semua warga, bukan lagi sekadar impian. Lutim menanti, dan Isrullah-Usman berjanji akan mewujudkannya.
Di sudut kecil Luwu Timur, mimpi tentang kesehatan yang lebih baik mulai terbentuk. Di balik mimpi itu, ada sosok Isrullah dan Usman Sadik, dua pemimpin yang merajut harapan akan perubahan nyata. Mereka tak hanya bicara soal janji politik, tetapi menawarkan usaha membangun sistem kesehatan yang lebih kokoh. Infrastruktur yang selama ini terabaikan mulai mendapat perhatian lebih. Desa dan kecamatan di Lutim tak lagi sekadar terpinggirkan.
Salah satu program utama yang mencuat dari pasangan Isrullah-Usman adalah Puskesmas Plus. Ia bukan sekadar bangunan biasa. Program ini akan meningkatkan kapasitas puskesmas dengan layanan rawat inap. Di puskesmas, akan hadir dokter spesialis, mulai dari penyakit dalam hingga spesialis anak. Fasilitas laboratorium dan radiologi dasar juga ditambahkan. Telemedicine menjadi jembatan digital yang menghubungkan puskesmas dengan RSUD I Lagaligo di Wotu. Harapan di balik program ini sederhana: masyarakat Lutim tak lagi kesulitan mencari pertolongan medis dengan cepat dan tepat.
Isrullah dan Usman juga memiliki mimpi lain yang lebih besar. Mereka berjanji akan meningkatkan status RSUD I Lagaligo Wotu menjadi rumah sakit tipe B, bertaraf regional. Kapasitas dan fasilitas akan diperluas, tak hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga untuk menjadi pusat kesehatan yang lebih representatif. Tenaga medis yang ahli dan fasilitas yang lebih lengkap diharapkan mampu memberikan pelayanan lebih baik bagi pasien.
Namun, jalan kesehatan di Lutim tak berhenti di Wotu. Isrullah dan Usman sadar bahwa masyarakat di wilayah lain, seperti Towuti dan Malili, juga membutuhkan akses yang lebih dekat. Dua rumah sakit baru akan dibangun di sana. Rumah sakit di Kecamatan Towuti, tepatnya di Desa Oneone, adalah proyek mendesak. Begitu juga rumah sakit di Desa Atue, Kecamatan Malili, yang sudah lama dinanti. Keduanya akan menjadi solusi bagi warga yang selama ini harus menempuh perjalanan jauh hanya untuk mendapatkan perawatan medis.
Isrullah-Usman ingin mengakhiri ketergantungan masyarakat Lutim pada RSUD I Lagaligo sebagai satu-satunya tumpuan. Tiga rumah sakit di Wotu, Towuti, dan Malili diimpikan menjadi pusat pelayanan kesehatan yang merata. Mereka tak hanya bicara soal bangunan megah, tetapi juga fasilitas lengkap dan tenaga medis yang terlatih. Usaha ini merupakan bukti komitmen pasangan Isrullah-Usman untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi semua masyarakat Lutim.
Di tangan mereka, ada harapan bahwa kesehatan akan menjadi hak semua warga, bukan lagi sekadar impian. Lutim menanti, dan Isrullah-Usman berjanji akan mewujudkannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H