Erlis diam menunduk di meja belajarnya, waktu jam sekolah sudah berakhir. Malam ini, Dia merencanakan akan mengerjakan tugas rumahnya karena besok akan bertemu agi dengan mata kuliah itu dan juga besok akan ada ujian tengah semester yang akan dilaksanakan serentak di semua SMK kota Malang.
Erlis nampak bingung ingin mulai belajar darimana. Lanjut saja dia mengambil tas dan membukanya dan ternyata dia menemukan soal ulangan tahun kemarin yang barusaja dia pinjam tadi siang dari kawan nya."
Soal itu dibacanya dan mencoba mengerjakan kembali untuk latihan mungkin bisa membantu" katanya dalam hati. Tanpa piker panjang Erlis mengambil pensilnya serta mencoba mengerjakan soal itu.
Ada beberapa pertanyaan yang sudah dia pahami seperti teori dan kebenaran masuknya agama Hindu ke Indonesia. Kebenaran menurut Waisya yang menjelaskan kalau agama Hindu dibawa oleh para orang berdagang yang tempat asal mereka dari India.
Soal seperti soal nomer 7 ialah Aliran Budha memiliki makna" kendaraan besar" yang artinya... serta banyak lagi yang belum terjawab. terhitung kurang dari 15 soal yang masih belum terjawab." ya ini kan soalnya mudah tetapi mengapa jawabanya sulit" dia tertawa dengan mencoba menghibur diri sendiri.
" ini masih coba latihan soal aja udah sesulit ini gimana kalau UTS beneran" bicaranya dalam hati. Seperti menaiki anak tangga, terus menjadi ke atas terus menjadi berat. Seperti soal yang dikerjakan Erlis, kalau tidak diselesaikan, sama saja gugur saat sebelum bertanding.
Semua modul nyatanya berada di buku. Buku yang tebalnya" MINTA AMPUN" dibuka juga dari sana dia akan mulai membaca sejarah kerajaan di nusantara.
Pada kesimpulannya Erlis bisa mengerti dan paham soal- soal tersebut dengan mudah dan lancar. Sama seperti cerita ini yang mudah dan lancar serta dingin dipikiran tanpa konflik antar tokoh.
Tidak terdapat hasrat sedikitpun dari penulis buat membuat cerita ini jadi menarik. Sebab pada kesimpulannya pembaca telah memahami satu babak berarti yang mempengaruhi pada sejarah indonesia. Tamat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H