Lihat ke Halaman Asli

Alivia Riska

mahasiswa

Latih Kreativitas Melalui Membatik! Ibu-Ibu PKK Desa Kulurejo Membatik Bersama

Diperbarui: 13 Agustus 2023   00:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi, 19 Juli 2023.

Batik adalah salah satu kain tradisional dari Pulau Jawa yang memiliki nilai jual yang sangat tinggi hingga menempuh pasar Internasional. Kain batik merupakan kain kebanggaan Negara Republik Indonesia karena memiliki nilai filosofis pada setiap motifnya. Kain batik memiliki jenis yang beragam contohnya batik tulis, batik cap, dan batik print. Kain batik biasa digunakan untuk seragam sekolah, baju formal untuk menghadiri acara penting, baju kantor, kondangan, dan tak jarang bapak Presiden Joko Widodo memakai baju batik untuk acara kenegaraan, untuk itu batik harus terus dilestarikan.

 Praktek pembuatan batik tulis banyak digunakan sebagai sarana edukasi untuk melatih kreativitas, menyalurkan inovasi dan kreasi melalui proses pembuatan dari awal hingga akhir diantaranya menggambar motif batik, mencanting, pemberian warna, dan melorod. Sesuai program pokok PKK no.6 yaitu pendidikan dan keterampilan, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro menyelenggarakan pelatihan membatik di Desa Kulurejo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri sebagai wujud melatih keterampilan ibu-ibu PKK dan pembelajaran mengenai bagaimana proses membatik dari awal hingga akhir.

Kegiatan membatik dilakukan di Balai Desa Kulurejo bersamaan dengan pertemuan PKK Desa Kulurejo pada tanggal 19 Juli 2023 pukul 12.30-15.00 WIB diawali dengan rangkaian acara PKK rutin bulanan hingga di akhir rangkaian pertemuan PKK, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro memberikan pelatihan membatik di outdoor area Balai Desa Kulurejo. 

Pelatihan membatik ini dihadiri oleh ibu-ibu perwakilan dusun Sambeng, Tukluk, Papringan, Ngropoh, Bendungan, dan Weru yang kemudian membentuk menjadi 3 kelompok sesuai persediaan alat dan bahan membatik yang terdiri dari wajan, kompor & minyak tanah, canting, malam batik, kardus sebagai alas, kain mori, pewarna kain, dan tepung kanji atau tapioka.

Langkah awal yang dilakukan adalah mencairkan malam batik menggunakan kompor minyak tanah hingga cair dan panas menunjukkan malam batik bisa digunakan untuk mencanting pada kain. Proses mencanting dilakukan secara pelan-pelan dan hati-hati saat mencanting motif supaya motif dapat tertutup malam secara sempurna. Setelah semua motif sudah tercanting dengan baik, langkah selanjutnya adalah pewarnaan dengan teknik celup kain pada pewarna naptol kemudian penguncian warna oleh garam pengunci warna naptol (bukan garam dapur).

 Setelah warna merata pada kain dan sudah dikunci, kain dijemur pada tempat yang terpapar sinar matahari hingga kering. Langkah terakhir adalah pelorodan yang dilakukan dengan merebus tepung kanji atau tapioka untuk menghilangkan sisa-sisa malam batik pada kain yang akan merubah hasil cantingan pada motif menjadi warna putih sehingga semakin memperjelas dan menghidupkan motif. Perebusan (lorod) dilakukan selama 30 menit untuk memastikan semua malam batik terlepas dari kain dan berubah menjadi warna putih. Setelah dilorod, kain dibilas menggunakan air biasa hingga benar benar bersih.

dokumentasi pribadi, 19 Juli 2023

Kegiatan pelatihan membatik yang diselenggarakan Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro berhasil mendapatkan tanggapan dan antusias yang baik dari ibu-ibu PKK Desa Kulurejo. Kegiatan ini diharapkan dapat terus dilakukan dan dikembangkan untuk turut melestarikan batik sebagai kesenian dan produk khas Jawa Tengah serta dapat melatih keterampilan warga Desa Kulurejo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline