Semenjak Gubernur Banten Wahidin Halim mengumumkan bahwa warga Banten ada yang yang ikut terjangkit virus Covid-19 atau Corona. Pemerintah Kota Tangerang langsung mengambil langkah untuk mengantisipasi bertambahnya korban virus Corona. Salah satunya dengan meminta para pelajar untuk belajar dari rumah selama 2 minggu. Walikota Tangerang Arief R Wismansyah menjelaskan, keputusan mengganti sementara kegiatan belajar mengacu pada keputusan Gubernur Banten terkait virus Covid-19 di wilayah Banten.
Keputusan ini memberi dampak sepinya penumpang angkot, karena anak sekolah merupakan penumpang yang paling diandalkan supir angkot. Supir angkot mengeluhkan kondisi ini karena dengan diliburkannya anak sekolah pendapatannya menjadi turun drastis. Biasanya pendapatan supir angkot bisa lewat dari target kali ini pendapatannya hanya bisa untuk setoran saja.
Contohnya angkot B.09 rute Cikokol-Dadap yang biasa saya tumpangi untuk pulang dan pergi kuliah. Biasanya mereka selalu penuh dengan anak sekolah di kawasan pendidikan Cikokol Tangerang kini seketika menjadi sepi penumpang. Salah satu supir mengeluhkan kondisi ini kepada saya, ia berkata jika seperti ini uang untuk setoran juga akan kurang. Ia pun memprediksi semua aktivitas akan di lakukan dirumah jika memang itu terjadi ia berfikir mau cari pendapatan uang darimana sedangkan pekerjaannya hanya sebatas tukang angkot.
Sebenarnya kondisi ini tidak disetujui beberapa tukang angkot karena menimbulkan dampak sepinya penumpang. Namun mau gimana lagi ini adalah salah satu pencegahan yang diperlukan untuk mengurangi perjumpaan dan mengurangi kontak fisik agar tidak bertambah lagi korban terkait virus Covid-19 atau Corona. Semoga tidak ada lagi korban terkait virus Corona, semua keadaan menjadi normal kembali agar tidak ada lagi pihak-pihak yang dirugikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H