Lihat ke Halaman Asli

Alivia Indah

Mahasiswa

Peran Guru BK dalam Mengidentifikasi Kesulitan Belajar Siswa di SMA Kaya Palembang

Diperbarui: 25 Juni 2024   16:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ARTIKEL 3 

(Ahmad dan Supriyono, 2004: 77). Dengan memahami hakikat kesulitan belajar,
jumlah dan klasifikasi siswa dapat ditentukan dengan strategi penanggulnganya
yang efektif dan efisien. Penyebab kesulitan belajar juga perlu dipahami karena
dengan pemahaman tersebut dapat dilakukan usaha-usaha prevensif maupun
kuratif.
Banyak faktor yang menyebabkan kesulitan belajar. Kesulitan belajar dalam
bentuk mendegarkan, bercakap-cakap, menalar, atau berhitung merupakan
kesulitan belajar yang bersifat intrinstik. Kesulitan belajar ini yang bersifat
intrinstik tersbut terjadi karena adanya pengaruh faktorfaktor lain seperti pengaruh
lingkungan, pembelajaran yang tidak tepat, dan lain sebagainya.
Sekolah merupakan lingkungan yang diciptakan untuk membina peserta
didik ke arah tujuan tertentu, khusunya dengan memberikan kesempatan dan
keterampilan sebagai kehidupanya dikemudian hari. Penyelenggaraan pendidikan
disekolah lebih dikenal dengan pembelajaran, dimana terjadi proses belajar
mengajar yang melibatkan banyak faktor, baik faktor guru, pelajaran, bahan atau
materi, dan fasilitas maupun lingkungan.
Seorang guru Bimbingan dan Konseling harus mampu mengindentifikasi
atau menandai munculnya kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa. Untuk
dapat mengindentifikasi munculnya kesulitan belajar, Guru Bimbingan dan
Konseling memerlukan seperangkat keterampilan khusus, meskipun secara naluri
seorang guru biasanya menyadari munculnya kesulitan belajar pada diri
siswanya. Kemampuan mengindentifikasi yang berdasarkan naluri tentu kurang
efektif jika dibandingkan dengan pengetahuan yang didasarkan pada penerapan
langkah-langkah kesulitan belajar siswa.
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 20 April
2019 terhadap kegiatan belajar siswa di kelas, ditemukan siswa cenderung
bersikap pasif, tidak pernah mengumpulkan tugas, membolos dan bentuk perilaku
lainya seperti diam saja ketika ditanya oleh guru dan nilainya selalu rendah.
Gejala-gejala siswa yang cenderung kurang baik dan kurang mendukung proses
belajar dan pembelajaran perlu mendapatkan perhatian khusus dari guru. Hal ini
disebabkan, gejalagejala yang dianggap kurang baik dan tidak selayaknya
dilakukan prestasi belajar yang rendah pada dasarnya menunjukkan adanya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline