Lihat ke Halaman Asli

DBD Berbahaya dan Menular? Yuk Berantas dengan 3M Plus!

Diperbarui: 11 Agustus 2021   20:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Poster Demam Berdarah Dengue (DBD)/dokpri

Tembalang, Semarang (08/08/2021) --- Salah satu kampus negeri di Kota Semarang yaitu Universitas Diponegoro kembali mengadakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diselenggarakan selama 45 hari, mulai dari tanggal 30 Juni-12 Agustus 2021. 

Kegiatan KKN kali ini mengangkat tema "Sinergi Perguruan Tinggi dengan Masyarakat di Masa Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)". Ada dua program yang harus dilakukan pada program KKN kali ini yaitu mengenai Covid-19 dan Sustainable Development Goals (SDGs).

Alivia Hasna Ratridiani (21), mahasiswi dari Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran melakukan KKN di wilayah RT 02 RW 07 Kelurahan Tembalang. Alivia menemukan fakta bahwa warga di wilayah tersebut memiliki penampungan air di rumah berukuran besar, tidak tertutup rata, dan jarang dikuras. Kondisi penampungan air tersebut berisiko menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti, namun masyarakat belum mengetahuinya. 

Genangan air yang tidak dibuang dan terdapat jentik nyamuk. Apabila jentik nyamuk tersebut terus-menerus berada di dalam penampungan atau genangan air, maka akan menyebabkan penyakit seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), di mana DBD merupakan penyakit tropis yang selalu terjadi di setiap tahunnya dan bisa mengakibatkan kematian.

Menindaklanjuti temuan tersebut, Alivia dengan bimbingan dosen Dr Cahya, membuat ide kegiatan promosi kesehatan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang dimonitoring secara door to door dengan Ketua RT dan Kader RT. Promosi kesehatan mengenai pencegahan penyakit demam berdarah sangat penting dilakukan, tidak boleh lengah selama pandemic karena penyakit DBD sangat berisiko terjadi kematian.

Promosi kesehatan bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada warga terkait upaya pencegahan DBD dengan kegiatan PSN serta mengenali tanda dan gejala dari DBD. 

Sementara pencegahan yang dapat dilakukan masyarakat dengan cara 3M Plus yang terdiri dari mengubur barang bekas, menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, menghindari gigitan nyamuk, dan pada saat tidur memakai kelambu atau obat nyamuk.

Promosi kesehatan ini dilakukan dengan menggunakan media poster yang dipasang di lingkungan sekitar masyarakat. Adanya kegiatan promosi kesehatan ini, Alivia (21) berharap masyarakat khususnya warga RT 02 RW 07 Kelurahan Tembalang dapat membiasakan diri melakukan PSN dengan cara 3M Plus."Poster tentang DBD ini sangat membantu mengingatkan saya untuk selalu menguras bak mandi dan menimbun barang-barang yang tidak terpakai, dikarenakan di rumah saya banyak penampungan air yang sangat berisiko timbulnya jentik nyamuk", tutur salah satu warga yang memiliki penampungan air.

Penulis : Alivia Hasna Ratridiani (22010118140240 -- S1 Kedokteran)

DPL : Dr. Cahya Tri Purnami, S.KM., M.Kes.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline