Lihat ke Halaman Asli

Aliva Rosdiana

edupreneur

Unwanted Memories? Bagaimana Cara Menghapusnya?

Diperbarui: 9 Januari 2024   17:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Erasing Unwanted Memories (Sumber www.livescience.com)

Kenangan indah patut untuk diingat. Namun, tak semua orang mengalami kenangan indah dalam ingatannya. Kerapkali ia dihantui oleh kenangan buruk yang menjadikannya trauma dan fobia. Sehingga tak sedikit orang ingin menghapus ingatan negatif mengakibatkan ia trauma hingga tak memiliki gairah beraktivitas. 

Tak sedikit orang akhirnya menjadi pendiam dan anti sosial. Namun, tak sedikit pula beberapa orang mampu move on (melupakan) ingatan negatif sebagai trauma yang menghantuinya karena ia ingin menjalankan hidup secara normal. 

Namun apa yang terjadi jika ingatan itu timbul kembali dikarenakan situasi yang tidak disengaja atau orang lain sebagai penyebabnya? Efek trauma tak serta merta mampu hilang dengan cepat. 

Situasi yang tidak disengaja sebagai penyebabnya mungkin sesuatu yang masih bisa dimaklumi walaupun butuh waktu untuk memahaminya. Namun tidak apabila penyebabnya orang lain. Sikap anti-sosial menjadi pertimbangan untuk tidak berdekatan dengan orang yang menjadi penyebab terkuaknya unwanted memories. 

Kerja otak manusia dalam mengolah memori hingga fobia disebabkan banyak faktor. Mengutip hellosehat.com tentang mengatasi fobia, tak semudah menghapus tulisan pensil, sebab bekasnya masih samar. Otak manusia menyimpan memori hingga puluhan tahun ke belakang karena protein tubuh manusia mampu merangsang sel-sel otak dalam jaringan koneksi lama. 

Namun, koneksinya bisa beruba-ubah sehingga terkadang manusia hanya mengingat potongan ingatan yang sempat terlupakan bahkan akhirnya menjadi sangat jelas. Semakin jelas ingatan itu berkembang dalam pikiran manusia, semakin besar manusia mengalami fobia. Setiap orang memiliki kadar tertentu menaklukkan fobianya. 

Sebenarnya fobia bisa ditaklukkan asalkan karakter individunya kuat dengan cara menghindarinya, termasuk menghindari orang tertentu yang menyebabkan mental illness, seperti kecemasan, depresi, sedih, dan tertekan yang bisa menghambat aktivitas.

Hal yang bisa diatasi untuk mematikan dan menyamarkan ingatan negatif, yakni mencari pemicunya dan melakukan terapi. Tak selamanya kenangan negatif hadir di ingatan manusia. Dengan cara mengenali pemicunya, setiap orang mampu menghindarinya untuk menjaga mental tetap sehat, terutama bila pemicunya orang lain. 

Cara lain yang bisa dilakukan adalah terapi dengan ahlinya. Beberapa orang melakukan terapi untuk menghilangkan trauma dan fobia sebagai dampak munculnya mental illness dalam dirinya. Ini adalah pilihan yang tak semua orang mau melakukannya. Seorang psikolog melakukan cara memunculkan trauma dan fobia untuk melatih emosi agar lebih stabil dan tidak sesensitif sebelumnya. 

Beberapa orang lainnya melakukan memory suppression untuk menghilangkan unwanted memories yang sering muncul dengan menggantikan ingatan lain yang menyenangkan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline