Lihat ke Halaman Asli

Aliva Rosdiana

edupreneur

Kebahagiaan Mematikan bagi Seorang Wanita yang Terbelenggu

Diperbarui: 4 Juni 2023   15:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

The Story of an Hour (Sumber: www.american literature.com)

Cerita pendek The Story of an Hour merupakan bentuk kritik sastra feminis berupa pengalaman seorang penulis Kate Chopin yang direpresentasikan lewat Louise Mallard sebagai tokoh utamanya. Sekitar abad ke-18, pria masih bersikap mendominasi wanita. Seiring berjalannya waktu, wanita sudah mulai berani berbicara dan mengeluarkan pendapat. Banyak feminis wanita telah tampak berani dari coretan penanya meskipun mereka memiliki sudut pandang berbeda dengan kaum pria. Mereka berbicara mengenai bagaimana di area tertentu masih ditemukan pria mendominasi wanita. Melalui coretannya, para penulis pejuang feminis wanita mengekspresikan bagaimana pria melakukan tindakan penindasan terhadap wanita. The Story of an Hour menceritakan tentang bagaimana para wanita barat baik Eropa, Amerika, maupun negara lainnya menyematkan marga dalam nama mereka. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya status sosial dalam sebuah pernikahan pada abad sekita 18-19. Pada masa itu, bahkan perempuan tidak diperbolehkan menikah kembali setelah menjadi janda. Begitu pun apabila wanita sudah berusia lebih dari cukup tidak kunjung menikah maka ia disebut perawan tua. 

Gambaran tentang menikah muda ini dialami oleh sang penulis bernama Kate Chopin. Ia hidup pada abad ke-18 dan 19, lalu menikah pada usia 16 tahun. Ia menuangkan kesan feminisme mendalam apada cerpennya berjudul The Story of an Hour. Karya ini sangat berpengaruh dalam kehidupannya.  Ia mengungkapkan bagaimana perasaan wanita tertindas dikarenakan ia tidak memperoleh kebebasan seutuhnya dari pria. Hal ini terkuah dalam cerita yang ditulisnya.

Kata simbolik digambarkan dalam cerita ini seperti heart trouble dalam kalimat "...Mrs Mallard was affected with a heart trouble.." mengindikasikan tekanan batin dari suaminya. Arti an hour dalam cerita ini, Mrs. Mallard yang bernama Louise Mallard sebagai tokoh utamanya mengalami 3 fase kehidupan dalam satu waktu yang digambarkan satu jam, yakni ketika ia menghadapi kematian suaminya, kebahagiaan atas kematian suaminya, dan kehilangan harapan. Bukannya ia merasa sedih atas kematian suaminya, justru ia merasa bahagia. Tanpa diikuti seorang pun ia menyendiri di kamar untuk berbahagia. Kata the new spring life menggambarkan suasana hatinya seolah ia menyambut musim semi kebahagiaan tanpa suaminya. Kata kebebasan terdengar mengerikan dan tidak manusiawi bagi wanita berkarakter halus ini. The blue sky menggambarkan dunia baru yang memberinya kesempatan untuk terbuka dengan jati dirinya yang sebenarnya setelah mengalami tekanan di bawah kuasa suaminya. Dia selama ini merasakan terbelenggu dalam lingkar pernikahan tanpa bisa mengekspresikan diri untuk membela haknya dan memperjuangkan sesuatu yang menurutnya benar bagi seorang wanita.

Bagi Mrs Mallard, kematian suaminya adalah jalan satu-satunya menuju kebahagian dan kebebasan. Ia menganggap pernikahan adalah kegagalan dan kematian suaminya adalah kesuksesan. Kata free! Body free! merepresentasikan kebebasannya secara jiwa raga atas kematian suaminya. Namun, ia tetap menyadari dan meyakinkan dirinya bahwa ini bukan kejahatan atau mengerikan, melainkan takdir yang harus dijalani sebab selama ini ia tidak mencintai suaminya dalam kalimat and yet she had loved him-sometimes. Often she had not. Ia tak pernah memikirkan apapun kecuali dirinya sendiri yang terbelenggu. Wajar saja bila ia ingin kebebasan sebagai hadiah sebagai seorang wanita tanpa suami.

Chopin memetaforisasi kebahagiaan Louise Mallard her fancy was running riot along those days of her. Spring days, summer days, and all sorts of days that would be her own. Ia seolah optimis atas kehidupan panjang yang akan ia rasakan tanpa larangan dan batasan.

Sebaliknya, kebebasan yang ia rasakan tidak berumur panjang. Brently Mallard, suaminya, kembali sehat tanpa luka sedikit pun. Entah berita dari mana ia peroleh kebenaran atas kematian suaminya yang awalnya ia peroleh dari Josephine yang mengenal Richards sebagai teman Brently Mallard dan suami Josephine. Richard menyampaikan bahwa ada berita kecelakaan kereta api saat ia berada di kantor surat kabar. Seorang intelijen mengabarkan bahwa suaminya masuk dalam daftar korban tewas kereta api. Bencana yang dialami atas berita yang salah, Chopin simbolkan dengan heart attack yang berarti kembali terbelenggu dan tertekan atas kehadiran suaminya.

Dalam sebuah kritik sastra, kebahagiaan yang ia rasakan tanpa suaminya menimbulkan kontroversi bagi pembaca. Satu sisi pembaca pria akan menganggap Mrs Mallard merupakan sosok wanita yang egois dan tidak pernah merasa puas memperoleh apapun dari suaminya dan dari pernikahannya. Sedangkan, pembaca wanita cenderung akan menyalahkan pria atas semua permasalahan yang muncul dalam kehidupan pernikahan. 

Joy that kills digambarkan sebagai oposisi biner yang berlawanan antara kebahagiaan dan kematian yang membunuh. Ini sebuah ironi situasi ketika seseorang berada dalam lingkaran kebahagiaan yang mematikan ketika ia mengharapkan sesuatu namun akhirnya tak mungkin bisa tercapai. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline