Lihat ke Halaman Asli

Aliva Rosdiana

edupreneur

KKN dan CBR

Diperbarui: 10 Februari 2017   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumen pribadi

Tahun ini tepatnya 40 hari sejak tanggal 23 Januari 2017 hingga 28 Februari 2017 jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di UNISNU pertamakali mengadakan KKN. Bersama jurusan lainnya mereka secara berkelompok ditempatkan di 5 kecamatan dan 49 desa yang ada di Jepara, yaitu kecamatan Kalinyamatan, Mayong, Kedung, Mlonggo, dan Pakis Aji. 

Walaupun sebenarnya ada beberapa kecamatan lainnya yang belum terjamah dikarenakan keterbatasan jarak yang sebenarnya juga perlu diperhatikan. Pada dasarnya Kuliah Kerja Nyata adalah bentuk pengabdian masyarakat. Di luar negeri juga berlaku yang sama dan dikenal dengan sebutan CBR (Community Based Research). 

Bentuknya pun beragam, dalam dunia pendidikan salah satunya Classroom Action Research (CAR). Ini pun saya baru ketahui dalam buku berjudul "Community-Based Research" yang diterbitkan oleh UIN Sunan Ampel Surabaya "(2015). Intinya ada tiga yang perlu diperhatikan yaitu kolaborasi, validasi, dan social change. Beragam tema pun bisa diusung, diantaranya mengenai keagamaan, pertanian, ekonomi, kewirausahaan, yangkesemuanya merupakan tema pokja yang sesuai dengan kehidupan masyarakat di Jepara. Dibuat pokja karena kehidupan manusia itu kompleks. 

Dalam suatu komunitas terdapat kumpulan individu beragam ras, agama,kelamin, anak-anak dan orang dewasa, kaya dan miskin, dan sebagainya sehingga dibuatlah kelompok oleh pengamat di luar komunitas. ada komunitas alami yangmemiliki kesamaan profesi dan kondisi, ada kelompok socially constructed community, dan komunitas terorganisir. 

Intinya bagaimana mahasiswa dan dosenselaku peniliti melakukan social action dan change pada komunitas yang menjadi minoritas dan perlu banyak perhatian. Maka dari itu tujuan dari KKN ini bagi universitas  sebagai bentuk tridharma perguruan tinggi dan penigkatan layanan masyarakat. Sedangkan bagi mahasiswa untuk meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab kepada masyarakat sehingga nantinya di kemudian hari mereka bisaberadaptasi, peka terhadap masalah yang ada di masyarakat dan mampu menjadi problem solver dan critical thinker.

Kebetulan lokasi KKN saya ditempatkan di desa Wanusobo kecamatan Kedung kota Jepara. Setelah saya dan mahasiswa melakukan observasi diperoleh data potensi mata pencaharian masyarakat adalah bertani, menenun kain troso, dan mebel.Tentu saja dari semua mata pencaharian masyarakat tersebut tidak sesuai dengan jurusan mahasiswa-mahasiswa bimbingan saya yang dari jurusan Pendidikan Agama Islam,Teknik Elektro, Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah, dan komunikasi dan penyiaran Islam.

Observasi lebih dalam kami belum menemukan yang menjadi minoritas di desa tersebut. Nanti dalam pelaksanaannya semoga kami bisa menemukan masalah di desa tersebut terutama berkaitan dengan pendidikan, agama, dan listrik agar nantinya saat mahasiswa membuat laporan ada kesesuaian dengan jurusan mereka. Metode participatory research sementara ini dianggap cocok mengingat penelitian ini melibatkan komunitas walaupun masih belum dilaksanakan . Penelitian CBR tidakakan bisa berjalan tanpa adanya mitra kerjasama yaitu masyarakat itu sendiri yang turut membantu. 

CBR di Indonesia pada praktiknya pernah dilakukan di Makasar. Sebagai contoh acuan bisa kita jadikan referensi, judul yang diangkat adalah "Kasus Penggunaan Index Pengaduan Masyarakat di Desa Parak, Kab. Selayar, SulawesiSelatan." Sebenarnya kasus serupa bisa saja terjadi di belahan areamanapun di Indonesia. 

Dengan adanya tulisan ini maka warga Indonesia khususnya akan lebih memperhatikan dan peduli dengan komunitas minoritas yang membutuhkan. Semoga akan lebih banyak penulis dan peneliti pengabdian masyarakat  yang peduli sehingga akan mendapatkan perhatian dan solusi dari pemerintah. Begitu pun KKN Unisnu yang sebentar lagi akan berlangsung.

Semoga tidak ada hambatan dalam pelaksanaannya dan ditemukannya solusi berbagai permasalahan yang ada. Semoga mahasiswa bisa menyalurkan ilmunya dan dengan lintas ilmunya ke berbagai sektor yang ada di masyarakat. Walaupun saya bukan orang Jepara asli, namun saya cinta Jepara. Selain itu Jepara adalah bagiandari Indonesia, dan kota tempat saya mengabdi dan memperoleh pencaharian.Jayalah Jeparaku!:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline