Lihat ke Halaman Asli

Rayyan Hilmi Mawaldi

Mahasiswa Telkom University Bandung

Menakjubkan! Pesona Jalan Braga Jantung Kota Bandung yang Tidak Kenal Waktu

Diperbarui: 13 Juni 2024   23:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warenhuis de Vries. Sumber: Rayyan Hilmi Mawaldi

Di kota Bandung yang ramai ini, sebuah kota metropolitan Indonesia yang dikenal dengan kekayaan budaya dan keindahan alamnya, terdapat satu jalan yang menonjol sebagai simbol pesona integrasi sejarah dan kecanggihan modern. 

Jalan Braga. Sering dikenal hanya sebagai Braga, jalan ikonik ini lebih dari sekadar jalan. Lokasi ini adalah museum hidup yang menangkap esensi masa lalu Bandung dan dinamikanya pada masa yang sekarang

Jl. Braga saat malam hari. Sumber: Rayyan Hilmi Mawaldi

Sejarah Jalan Braga bermula pada awal abad ke-20 selama era kolonial Belanda. Dulu, tempat ini adalah pusat kehidupan sosial dan komersial bagi para elite Eropa. Jalan ini dipenuhi dengan butik-butik, kafe-kafe mewah, dan teater-teater, menciptakan suasana ala Eropa yang membuatnya dijuluki "Paris van Java." 

Arsitektur era kolonialisme, yang ditandai dengan eksterior art decoration dan detail-detail yang rumit, masih berdiri kokoh, menawarkan sekilas pandang ke era yang telah berlalu.

Menara Sigares. Sumber: Rayyan Hilmi Mawaldi

Saat Anda berjalan di Braga, Anda akan menemukan landmark-landmark yang telah bertahan dalam ujian waktu. Gedung Merdeka, yang dulunya adalah klub yang prestigious dan kini menjadi museum, memainkan peran penting dalam Konferensi Asia-Afrika 1955, melambangkan posisi Indonesia di panggung dunia.

Di dekatnya, restoran Braga Permai, yang didirikan pada tahun 1923, terus berfungsi sebagai institusi kuliner, memadukan cita rasa tradisional Indonesia dengan teknik kuliner Eropa.

Sementara pesona sejarah Braga tetap utuh, jalan ini juga telah merangkul kehidupan modern Bandung yang dinamis. Butik-butuk eksklusif yang dahulu ada telah digantikan oleh campuran kafe trendy, galeri seni, dan toko retail modern. Perpaduan antara yang lama dan yang baru menciptakan suasana unik yang menarik bagi penduduk lokal dan turis.

Foodcourt Mardika. Sumber: Rayyan Hilmi Mawaldi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline