Dua terminologi tersebut adalah bagian dari urat nadinya nafas kehidupan demokrasi. Jadi memang pilihan yg strategic dlm mencapai political endeavour (tujuan politic). Syahwat berkuasa.
Koalisi asal dari "coalition", tafsir bebasnya adalah bersetubuh dg pihak lain. Maksudnya supaya dapat suntikan darah segar, yg menghidupkan kembali ruch sakaratul maut.
Dari pedoman diatas, apa yg dilakukan YIM, bukan coalition, karena hasilnya, partai yg semua kata benda itu, mati sudah, dg raihan suara dibawah 1%.
Apa yg dilakukan YIM adalah collision (penghancuran).
Sekarang saya bahas mengenai "Opposition" (melawan/menentang). Dalam system parlementer, oposisi itu kepada partai penguasa (the ruling party). Apa yg dioposisi? Program partai yg bertentangan dg kehendak rakyat!.
PSI sebagai partai baru, dia tidak jelas apakah bersetubuh dg yg berkuasa atau beroposisi. Justru yang ia lawan adalah nilai nilai yg dianut oleh masyarakat majority. Anti perda syariah (pdhl tdk ada perda2 itu), Anti polygamy, pdhl uu nya membolehkan, dst. Hasilnya? Hanya 2%.
YIM dan GN adalah dua sosok politikus yg tdk faham menari politic bersama rakyat. Politic hanya sebagai panggung untuk berdansa walz.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H