Lihat ke Halaman Asli

Menyoal Keislaman Prabowo

Diperbarui: 12 April 2019   22:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di mulai dari Ijtima para ulama, dengan tidak memperdulikan siapa Prabowo, setelah sholat istiharah, mufakat mendukung Prabowo sebagai Capers 2019. Padahal ibunya Kristen. Padahal dituding tdk pernah sholat  jum'at.  Padahal diakuinya, tidak bisa jadi Imam sholat.

Menyimak apa yg disampaikan UAS semalam, ia menyampaikan keheranannya, ketika dimana saja dia bertemu dg ribuan jamaahnya, selalu disambut dg acungan dua jari2nya.

Bahkan "ulama-ulama Khos" yg ditemuinya, telah membisikan suara bathinnya, ketelinga UAS, " ....p r a b o w o..." yg membuat air  mata kita semua, juga basah berlinang.

Saya turut bangga dengan sikap ulama wal umat islam, yg dengan legawa dan berijtihad untuk mendukung Prabowo sbg President yang akan datang. Hapuslah tudingan membawa bawa issue agama.

Apa arti semua ini?

Abai thd yg suka riya menjadi Imam sholat. Padahal baca fatihahpun, bukan jelek, tapi salah. Abai yg telah memilih ulama sbg wakilnya, karena nawaetunya bukan untuk mengangkat al islam, tp ingin memanfatkan suara umat islam.

Ijtima ulama, gerakan 411, adalah expresi dari "aamul huzn". Tahun-tahun penuh penistaan kepada ulama dan al islam selama regime ini.

Ma'asyiral Muslimin wal Muslimat, ikhtiar kita sudah maximal, senandung harapan kita telahh kita panjatkan,  kini kita hanya tinggal berserah diri dan  tawakal alallah.

Barakallah fie hadza sayidul yaum, li walakum

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline