Lihat ke Halaman Asli

Teori psikososial Erik Ericksone

Diperbarui: 7 November 2024   07:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1. Pengertian Perkembangan Psikososial
Psikososial adalah suatu kondisi yang terjadi pada individu yang
mencakup aspek psikis dan sosial atau sebaliknya. Psikososial menunjuk
pada hubungan yang dinamis atau faktor psikis atau sosial, yang saling
berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Psikososial sendiri berasal
dari kata psiko dan sosial. Kata psiko mengacu pada aspek psikologis dari
individu (pikiran, perasaan dan perilaku) sedangkan sosial mengacu pada
hubungan eksternal individu dengan orang-orang disekitarnya (Pusat
Krisis Fakultas Psikologi UI). Istilah psikososial berarti menyinggung
relasi sosial yang mencakup faktor-faktor psikis (Chaplin, 2011).31
2. Teori Perkembangan Psikososial
Erik Erikson sangat dikenal dengan tulisan-tulisannya di bidang
psikologi anak. Berangkat dari teori tahap-tahap perkembangan
psikoseksual Freud yang lebih menekankan pada dorongan-dorongan
seksual, erikson mengembangkan teori tersebut dengan menekankan pada
aspek-aspek perkembangan sosial. Dia mengembangkan teori yang disebut
theory of psychosocial Develoment (teori perkembangan psikososial) di
mana ia membagi tahap-tahap perkembangan manusia menjadi delapan
tahapan.32
Erik Erikson lahir di Franfrurt Jerman, pada tanggal 15 Juni 1902utama dalam pekerjaannya di bidang psikologi pada pengembangan anak
dan pada krisis identitas.
Erikson kecil bukanlah siswa pandai, karena ia adalah seorang yang
tidak menyenangi atmosfer sekolah yang formal. Ia oleh orang tua dan
teman-temannya dikenal sebagai seorang pengembara hingga ia pun tidak
sempat menyelesaikan program diploma. Tetapi perjalanan Erikson ke
beberapa negara dan perjumpaannya dengan beberapa penggiat ilmu
menjadikannya seorang ilmuwan sekaligus seniman yang diperhitungkan.
Pertama ia berjumpa dengan ahli analisa jiwa dari Austria yaitu Anna
Freud. Dengan dorongannya, ia mulai mempelajari ilmu tersebut di Vienna
Psychoanalytic Institute, kemudian ia mengkhususkan diri dalam
psikoanalisa anak.33
Erik H.Erikson sangat dikenal dengan tulisan-tulisannya dibidang
psikologi anak.34 berangkat dari teori tahap-tahap perkembangan
psikoseksual dari Frued yang lebih menekankan pada dorongan-dorongan
seksual, Erikson mengembangkan teori tersebut dengan menekankan pada
aspek-aspek perkembangan sosial. dia mengembangkan teori yang
disebut theory of psychosocial of development (teori perkembangan
psikososial) dimana ia membagi tahap-tahap perkembangan manusia
menjadi delapan tahap.
Erik H. Erkson penganut non-frudian disebut sebagai tokoh yang
paling pokal untuk menolak cara pandang psikolisasi konvensional. Ia lebih berkonsentrasi pada pengaruh lingkungan sosial pada perkembangan
kepribadian manusia sehingga teori perkembngannya disebut
perkembangan psikososial.
Menurut erikson, ego sebagian bersifat tak sadar mengorganisir dan
mensintetis pengalaman sekarang dengan pengalaman dari masalalu dan
dengan diri masa yang akan datang dia menemukan tiga aspek ego yang
paling sering berhubungan yakni:
1. body ego: mengacu kepengalaman orang dengan tubuh/fisiknya
sendiri.
2. ego ideal: gambaran mengenai bagaimana seharusnya diri,
sesuatuyang bersifat ideal.
3. ego identity : gambaran mengenai diri dalam berbagai peran sosial.
Banyak teori mengenai perkembangan psikososial, yang paling
banyak dianut adalah teori psikosisal dari Erik Erikson. Teori psikososial
dari Erik Erikson meliputi delapan tahap yang saling berurutan sepanjang
hidup. Hasil dari tiap tahap tergantung dari hasil tahapan sebelumnya, dan
resolusi yang sukses dari tiap krisis ego adalah penting bagi individu untuk
dapat tumbuh secara optimal. Ego harus mengembangkan kesanggupan 3
yang berbeda untuk mengatasi tiap tuntutan penyesuaian dari
masyarakat.2,3 Berikut adalah delapan tahapan perkembangan psikososial
menurut Erik Erikson : Tahap 1 : Trust versus Mistrust (0-1 tahun), Tahap.Dasar dari teori Erikson adalah sebuah konsep yang mempunyai
tingkatan.37 Ada delapan tingkatan yang menjadi bagian dari teori
psikososial Erikson, yang akan dilalui oleh manusia. Setiap manusia dapat
naik ke tingkat berikutnya walaupun tidak sepenuhnya tuntas mengalami
perkembangan pada tingkat sebelumnya. Setiap tingkatan dalam teori
Erikson berhubungan dengan semua bidang kehidupan yang artinya jika
setiap tingkatan itu tertangani dengan baik oleh manusia, maka individu
tersebut akan merasa pandai. Sebaliknya jika tingkatan-tingkatan tersebut
tidak tertangani dengan baik, akan muncul perasaan tidak selaras pada
orang tersebut.
Erikson percaya bahwa dalam setiap tingkat, seseorang akan
mengalami konflik atau krisis yang akan menjadi titik balik dalam setiap
perkembangannya. Menurut pendapatnya, konflik-konflik ini berpusat
pada
perkembangan kualitas psikologi atau kegagalan dalam
pengembangan kualitas tersebut. Selama masa ini, potensi pertumbuhan
pribadi meningkat sejalan dengan potensi kegagalannya pula.

3. Tahap Perkembangan Hidup Manusia
Teori Erik Erikson tentang perkembangan manusia dikenal dengan
teori perkembangan psiko-sosial. Teori perkembangan psikososial ini
adalah salah satu teori kepribadian terbaik dalam psikologi. Seperti
Sigmund Freud, Erikson percaya bahwa kepribadian berkembang dalam
beberapa tingkatan. Salah satu elemen penting dari teori tingkatan
psikososial Erikson adalah perkembangan persamaan ego. Persamaan ego
adalah perasaan sadar yang kita kembangkan melalui interaksi sosial.
Menurut Erikson, perkembangan ego selalu berubah berdasarkan
pengalaman dan informasi baru yang kita dapatkan dalam berinteraksi
dengan orang lain. Erikson juga percaya bahwa kemampuan memotivasi
sikap dan perbuatan dapat membantu perkembangan menjadi positif, inilah
alasan mengapa teori Erikson disebut sebagai teori perkembangan
psikososial. 38
Erikson memaparkan teorinya melalui konsep polaritas yang
bertingkat/bertahap. Ada 8 (delapan) tingkatan perkembangan yang akan
dilalui oleh manusia. Menariknya bahwa tingkatan ini bukanlah sebuah
gradualitas. Manusia dapat naik ketingkat berikutnya walau ia tidak tuntas
pada tingkat sebelumnya. Setiap tingkatan dalam teori Erikson
berhubungan dengan kemampuan dalam bidang kehidupan. Jika
tingkatannya tertangani dengan baik, orang itu akan merasa pandai. Jika
tingkatan itu tidak tertangani dengan baik, orang itu akan tampil dengan
perasaan tidak selaras.Dalam setiap tingkat, Erikson percaya setiap orang akan mengalami
konflik/krisis yang merupakan titik balik dalam perkembangan. Erikson
berpendapat, konflik-konflik ini berpusat pada perkembangan kualitas
psikologi atau kegagalan untuk mengembangkan kualitas itu. Selama masa
ini, potensi pertumbuhan pribadi meningkat. Begitu juga dengan potensi kegagalan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline