Lihat ke Halaman Asli

Instan Turunkan Nurdin

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Maret, 19 di Bintan PSSI akan kongres untuk memilih Ketua PSSI. Mayoritas rakyat menginginkan ada reformasi dalam kepengurusan PSSI. Rakyat sudah bosan dengan kepemimponan NUrdinnHalid yang tak kunjung memberikan prestasi. Keinginan untuk mengganti Ketua Umum PSSI dapat disimpulkan dari berbagai opini yang muncul dimasyarakat, baik di Stadion, internet, harian-harian, Tabloid dan sebagainya. Satu- satanya yang masih mendukung adalah anggota klub ISL, dan pengda-pengda PSSI, entah apa sebabnya mereka lebih mendengar suara Nurdin kebanding suara rakyat kebanyakan.

Untuk itu kalau mau menurunkan atau membuat Nurdin Halid tidak dipilih lagi dalam arena Kongres PSSI mendatang pemerintah aharus melakukan hal-hal berikut :
1. Umumkan secara resmi bahwa APBD dilarang untuk digunakan membiayai klub-klub sepak bola.
2. Stadion-stadion yang dimiliki oleh pemerintah atau BUMN atau pemerintah daerah tidak di izinkan digunakan oleh klub-klub yang bernaung dibawah PSSI.
3. Panggil pengurus-pengurus klub dan pengda untuk diberi arahan agar dalam kongres tidak memilih Nurdin Halid. Sebagian besar pengurus klub dan pengda adalah pejabat pemerintah daerah, sehingga bisa diberitahu. Kalau bandel juga pejabat yg merangkap Pengurus club dan PSSI tersebut mutasikan ke bagian yang tak penting, biar dia banyak w aktu berurusan dengan Nurdin Halid.
4. Kepolisian agar Selektif dalam memberikan ijin penyelenggaraan pertandingan.
5. Pemilik harian dan televisi dan wartawan tidak usah memberitakan kegiatan PSSI dibawah Nurdin Halid.
6. Penonton menahan diri untuk tidak datang ke stadion atau lokasi peratndingan klub yang dibawah naungan PSSI.

Kalau rekomendasi ini dijalankan, haqqulyaqin, NURDIN HALID taknakan dipilih oleh peserta kongres di Bintan 19 Maret yang akan datang.

6. Dan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline