[caption id="attachment_307355" align="aligncenter" width="465" caption="sumber foto : www.republika.co.id"][/caption]
Dongak keangkuhan mereka
Cibiran ketus bahasa mereka
Binar sorotan mapas mereka
Sejatinya masih mewujud dan melekat di jasad dan rohani sebagian besar dari mereka-mereka itu.
Kikir senyuman dan keramahan
Pelit santun dan rasa hormat
Irit belas kasih dan rasa peduli
Sejujurnya masih melekat dan masih tersekat di sifat dan tampilan mayoritas dari mereka-mereka itu.
Berbuat semata karena maksud
Bertindak sesuatu tanpa panggilan jiwa
Berlaku tanpa refleksi keikhlasan
Sebenarnya masih menjadi bagian dari gontaian langkah-langkah kebanyakan dari mereka-mereka itu.
Sekarang…… Mereka-mereka itu kini tengah bertransformasi.
Mereka-mereka itu saat ini sedang berubah wujud laksana insan yang paripurna.
Gerak mengangguk dan merunduk
Tutur kata lemah lembut
Pandangan tanpa lototan
Kini tengah mereka aktingkan.
Raut ramah dengan seyum tersungging
Gaya santun dengan gaya bertabik
Sikap peduli dengan sikap welas asih
Saat ini lagi mereka pertontonkan…...
Berbuat laksana tiada pamrih
Bertindak layaknya karena terpanggil
Berprilaku seolah karena keikhlasan
Sekarang ini sedang mereka perankan…..
Mereka-mereka itu tengah bersandiwara…..
Sandiwara yang diperankan dengan wajah topeng mereka
Sandiwara yang diperankan tanpa hakekat dan semu semata
Sandiwara musiman, yang diperankan hanya se tempo selama lima tahunan
Sandiwara musiman, yang dibaliknya ada hasrat politik sebagai tujuan
Wahai…Kalian-kalian yang belum tahu jati mereka-mereka itu,
Waspadalah… ! Cermatlah….!
Itu hanya sandiwara semusim…. Yang kalian lihat itu adalah topeng….!
Yang kalian saksikan itu adalah sandiwara bertopeng… !
Oleh : M Alinapiah Simbolon
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H