Era digital merupakan zaman yang ditandai dengan hadirnya teknologi. Saat ini perkembangan teknologi sudah semakin maju dan semakin canggih yang digunakan untuk kehidupan individu setiap saat, setiap waktu dan setiap detik. Teknologi kini sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat terutama pada kehidupan generasi muda, karena dengan adanya teknologi ini dapat mempermudah dalam menyelesaikan pekerjaan atau kegiatan sehari-hari masyarakat. Mulai dari hiburan,informasi, komunikasi, transaksi,edukasi dan lain sebagainya. Tujuan utama pemanfaatan teknologi ini adalah untukmenyelesaikan permasalahan yang terjadi dimasyarakat secara efektif dan efisien. Selain itu
dalam ranah pendidikan atau edukasi, teknologi juga perperan sebagai media agar siswa lebih mengeksplor ilmu nya dan juga mendapatkan pengetahuan baru.
Teknologi yang berkembang saat ini tidak hanya menimbulkan dampak positif,
melainkan menimbulkan berbagai dampak negatif juga yang dapat mempengaruhi
kehidupan kita. Terutama pada kehidupan peserta didik, baik dalam lingkungan keluarga,
sekolah, maupun masyarakat. Dampak nya seperti saat ini masyarakat khusus nya peserta
didik menjadi semakin malas untuk melakukan sosialisasi dengan lingkungan disekitarnya
karena adanya teknologi ini yang membuat mereka lebih memilih untuk berdiam diri dengan gadget nya dan juga mereka anggap kalau gadget itu lebih menarik dari pada bersosialisasidengan masyarakat sekitar. Dalam penggunaan nya pun teknologi ini bisa saja berdampak
negatif bagi orang yang kurang bijaksana dalam penggunaannya, maka dari itu kita seharusn ya bersikap bijaksana dalam penggunaan teknologi ini agar dapat memberikanmanfaat yang baik bagi kehidupan kita terutama untuk kehidupan. Dampak negatif gadget bagi peserta didik ini harus segera di atasi khususnya oleh pendidikan di sekolah. Karena sekolah merupakan sebuah ruang untuk mendidik siswa selain keluarga.
Pendidikan saat ini perlu dilakukan guna untuk bekal dimasa yang akan datang.
Pada fase perkembangan, salah satunya anak-anak perlu menguasai keterampilan
sosial agar anak-anak tersebut dapat memiliki jiwa sosial yang tinggi serta dapat
bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya (Sanjaya, 2012). Secara tidak langsung keterampilan sosial ini dapat membantu anak-anak agar dapat berinteraksi serta
menyesuaikan diri dengan lingkungan disekitarnya, sesuai dengan norma dan aturan yang
berlaku. Syamsul B Thalib (2010) mengemukakan, keterampilan sosial merupakan
kemampuan untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul didalam kehidupan
bermasyarakat. Keterampilan sosial tersebut meliputi kemampuan berinteraksi dengan orang
lain, berkomunikasi, saling menghargai, mendengarkan pendapat orang lain, memberi ataumenerima masukan, dan berperilaku sesuai dengan norma dan aturan. Apabila keterampilan sosial tersebut dapat dikuasai oleh generasi muda khusus nya pada siswa, maka mereka akan mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan social di lingkungannya.
Fenomena yang terjadi di era digital saat ini banyak peserta didik yang memiliki
keterampilan sosial yang rendah karena adanya pengaruh teknologi saat ini. Sebagaian
besar peserta didik saat ini mayoritas menggunakan gadget, yang mana gadget ini memiliki
dampak positif dan negatif. Adanya teknologi saat ini salah satunya dapat mempermudah
peserta didik untuk menambah pengetahuan baru dan gadget juga bisa dijadikan sebagai
media pemberlajaran untuk proses pembelajaran. Adapun dampak negatif yang ditimbulkan
dari teknologi bagi siswa SD adalah terlalu sering menggunakan gadget membuat mereka
menjadi lupa waktu, selain itu fenomena yang terjadi saat ini adalah timbulnya sikap
individualisme, contoh nya seperti saat ini, anak-anak terlalu asik bermain gadget yang
terlalu lama membuat ia enggan untuk berinteraksi sosial dengan temannya atau dengan
orang lain. Lalu contoh lainnya yaitu dengan adanya gadget yang didalam nya terdapat
media sosial dan game, membuat siswa menjadi kecanduan dalam bermain game sehingga
pembelajaran pun diabaikan, selain itu media sosial juga dipakai seperti diary, yang mana
siswa menuliskan seluruh keluh kesah nya, perasaannya atau permasalahan hidup nya di
media sosial. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh ketidakpandaianya dalam mencurahkan
perasaannya secara langsung karena kurangnya keterampilan sosial dalam dirinya.
Meningkatkan kualitas serta pemahaman pendidik terhadap keterampilan sosial.
Guru merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan suatu pendidikan.
Paradigma pendidikan saat ini, sumber belajar tidak hanya berpusat kepada guru, melainkan
tugas guru saat ini berubah menjadi seorang fasilitator serta motivator dalam
keberlangsungan proses belajar mengajar. Dalam pengembangan keterampilan, guru
berperan sebagai role model dalam penerapan keterampilan sosial kepada siswanya
(Ginanjar, 2016).
Menyusun RPP yang dapat mengembangkan keterampilan sosial dalam proses
pembelajaran.
Dalam melaksanakan proses pembelajaran yang sudah di tentukan didalam silabus,
guru harus menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran yang merupakan suatu
pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran agar pembelajaran terstruktur dan
sesuai dengan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai. Sehingga yang tertuang
didalam RPP ini memuat hal yang berkaitan dengan aktivitas yang akan dilakukan saat
pembelajaran.
Menentukan bahan ajar, metode, media, dalam pembelajaran untuk meningkatkan
keterampilan sosial.
Upaya dalam meningkatkan keterampilan sosial pada siswa SD juga dapat dilakukan
dengan menentukan bahan ajar, metode, media pembelajaran yang akan digunakan untuk
meningkatkan keterampilan sosial siswa. Bahan ajar ini merupakan materi yang akan guru
ajarkan kepada siswa yang didalam nya berkaitan juga dengan upaya peningkatan
keterampilan sosial. Kemudian guru juga harus memilih metode serta media pembelajaran
yang akan digunakan dalam mengembangkan keterampilan sosial siswa.
SIMPULAN
Keterampilan sosial merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh peserta didik
terutama pada era digital saat ini yang ditandai dengan marak nya perkembangan teknologi.
Keterampilan sosial ini bertujuan agar dapat bekerja sama, berinteraksi dan menyesuaikan
diri dengan lingkungannya. Peserta didik sebagai generasi penerus bangsa harus memiliki
sikap dan juga keterampilan yang baik dan berperilaku sesuai dengan norma dan aturan.
Ditengah perkembangan teknologi saat ini banyak sekali penyimpangan-penyimpangan yang
diakibatkan oleh adanya teknologi saat ini yang berdampak kepada seluruh kalangan khusus
nya pada peseta didik. Sehingga pendidik berperan penting dalam mengatasi permasalahan
yang terjadi terutama pada permasalahan rendah nya keterampilan sosial yang dialami oleh
peserta didik.
Dalam upaya pengembangannya, guru pertama-tama harus memahami dan
menguasai terkait dengan keterampilan sosial, sebab guru merupakan role model bagi
peserta didiknya. Selain itu sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran guru menyusun
rancangan pelaksanaan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan, seperti
pemilihan kompetensi dasar, indikator, tujuan, bahan ajar, model, metode dan media
pembelajaran yang tepat dan disesuaikan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa.
Proses pembelajaran akan berhasil apabila pembelajaran terencara dan sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang dicapai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H