Rintik air hujan bermain dibumi
Awan hitam berarak sembunyikan mentari
menghempas tetesan demi tetesan air
seiring dengan rindu yang mengalir
tubuh meronta karena semilir nafas
yang selalu mengiang tak pernah hilang
nafas yang dahulu sempat terhempas sekilas
tak pernah terlupakan bahkan selalu terbayang
entah apa yang harus ku tulis
karena air mata kini tlah mengalir
melukis pedih wajah penyair