Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Air Mata Rindu

Diperbarui: 7 April 2017   19:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rintik air hujan bermain dibumi

Awan hitam berarak sembunyikan mentari

menghempas tetesan demi tetesan air

seiring dengan rindu yang mengalir

tubuh meronta karena semilir nafas

yang selalu mengiang tak pernah hilang

nafas yang dahulu sempat terhempas sekilas

tak pernah terlupakan bahkan selalu terbayang

entah apa yang harus ku tulis

karena air mata kini tlah mengalir

melukis pedih wajah penyair

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline