Alisa Waqifara
Program Studi Televisi & Film
Sulawesi Tengah merupakan sebuah provinsi yang ada di Indonesia, wilayah kaya akan keberagaman alam, budaya, dan sejarahnya. Dari pegunungan yang menjulang tinggi hingga pantai yang memikat, setiap sudut di daerah ini menyimpan sebuah makna yang mendalam bagi para masyarakat setempat. Konsep sense of place atau "rasa tempat" di Sulawesi Tengah dapat menggambarkan ikatan emosional antara manusia dan lingkungan tempat tinggal mereka. Konsep ini merujuk pada bagaimana suatu tempat memberikan identitas, kenangan, dan hubungan batin yang kuat kepada penghuninya. Dalam konteks Sulawesi Tengah, sense of place tercipta melalui alam yang menakjubkan, tradisi budaya yang kaya, serta hubungan masyarakat dengan tanah kelahiran mereka.
Keindahan Alam Sulawesi Tengah
Sulawesi Tengah memiliki pemandangan alam yang sangat beragam dan menawan, sehingga dapat menciptakan rasa tempat yang sangat kuat. Wilayah ini terkenal dengan keindahan pesisir, hutan tropis, dan pegunungan yang megah. Daerah seperti Togean, Kepulauan Banggai, dan Lore Lindu merupakan contoh tempat yang mencerminkan hubungan manusia dengan alam yang dalam.
Togean, yang terletak di Teluk Tomini merupakan tempat yang memukau dengan pulau-pulau kecilnya yang dikelilingi laut biru yang airnya jernih. Keberadaan terumbu karang yang masih alami di sini menarik perhatian para penyelam dan wisatawan. Bagi masyarakat lokal, Togean bukan hanya sekadar tempat wisata semata, melainkan bagian dari kehidupan masyarakat lokal, tempat di mana mereka mencari nafkah dan menjaga tradisi nelayan yang sudah berlangsung selama berabad-abad. Laut yang kaya akan sumber daya alam ini memberi mereka identitas dan ketahanan hidup.
Begitu juga dengan Kepulauan Banggai yang terkenal dengan keanekaragaman hayati laut dan terumbu karang. Masyarakat setempat berhubungan erat dengan laut, dan mereka mengenal cara hidup yang ramah lingkungan serta menjaga kelestarian sumber daya laut yang ada. Dalam budaya mereka, laut merupakan sumber kehidupan yang sangat mendalam sehingga tercermin dalam mitos, cerita rakyat, dan upacara adat yang melibatkan laut.
Budaya dan Kearifan Lokal
Selain alamnya, Sulawesi Tengah juga kaya dengan kebudayaan dan kearifan lokal yang dapat memperkuat rasa tempat. Masyarakat Sulawesi Tengah terdiri dari berbagai suku seperti Kaili, Tojo, dan Banggai. Setiap suku memiliki adat istiadat, bahasa dan tradisi yang berbeda, namun semuanya memiliki ikatan yang kuat dengan tempat mereka berasal.
Salah satu aspek budaya yang menciptakan sense of place di Sulawesi Tengah ialah ritual adat yang sering kali berkaitan dengan alam sekitar. Seperti contoh di daerah Poso, terdapat tradisi upacara adat yang disebut Mappanre Tasi, yang merupakan upacara syukur atas hasil laut. Tradisi ini memperlihatkan bagaimana hubungan manusia dengan alam tercermin dalam praktik spiritual mereka. Bagi masyarakat Poso, laut bukan hanya sebagai tempat untuk masyarakat lokal mencari nafkah tetapi juga sebagai simbol dari hubungan mereka dengan leluhur dan alam semesta.
Kearifan lokal ini juga tercermin dalam pola hidup masyarakat yang berbasis pada pertanian dan perikanan. Suku Kaili misalnya, memiliki cara bertani yang berkelanjutan dengan memanfaatkan teknik ladang berpindah yang sudah dikenal sejak lama. Teknik ini mengajarkan bagaimana agar mereka dapat menjaga kesuburan tanah dan tidak mengeksploitasi alam secara berlebihan. Dalam hal ini, sense of place di Sulawesi Tengah juga terkait dengan pengakuan dan penghormatan terhadap keberlanjutan alam.