Lihat ke Halaman Asli

Ali Rahman

Penggiat UMKM dan Aktivis Lingkungan Hidup

Tantangan Geliat Kulinefrenur

Diperbarui: 21 Juni 2024   11:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ide cerdas Sarinah  memfasilitasi para kulinefreneur aneka juice  dan panganan lainnya (sumber: foto pribadi)

Program UMKM naik kelas perlu sinergi dan dukungan semua pihak. Tidak hanya pemerintah dalam hal ini Kementerian UMKM tetapi juga BUMN, Swasta, Pemda dan Baznas serta civil society.  Sinergi adalah kata kunci yang tepat.  Tapi sinergi tanpa dirigen yang faham dinamika UMKM juga tidak akan menjawab tantangan pengembangan UMKM.  Perlu masinis yang handal agar lokomotif yang menarik gerbong UMKM dapat berjalan selamat menuju destinasi kesejahteraan yang terus bertumbuh bagi para kulinefreur.

Setelah bersinergi, berikutnya adalah kreativitas.  Ragam kreasi produk pangan dan event bazaar yang memfasilitasi umkm untuk menjual aneka produk banyak digelar oleh para pihak.  Tentu hal ini sebagai pertanda baik dalam mendongkrak kinerja UMKM pangan. Namun yang tidak kalah pentingnya adalah upaya banyak pihak dalam menyediakan lokasi yang tepat atau membuat kawasan kuliner yang startegis untuk berjualan.  Tentunya untuk mewujudkan gagasan tersebut ada banyak tantangan yang harus dihadapi.  Kebanyakan tempat strategis seperti stasiun, mall dan perkantoran sudah ada banyak aturan yang kaku dan belum berpihak kepada kalangan penggiat kulinefreneur skala umkm.  Ada banyak alasan untuk memberikan larangan tidak berdagang atau berjualan bagi pedagang kaki lima di kawasan tersebut.  Padahal seyogyanya tinggal dibuat aturan, disosialisasikan, diedukasikan, didampingi dan tetapkan reward and punishment yang harus di taati oleh para umkm.

Sarinah culinary night 

Kalo kebetulan malam hari melewati kawasan sarinah akan nampak pemandangan yang sangat meanrik. Antrean pembeli juice mangga menunggu giliran untuk dilayani.  Sepintas ini pemandangan yang lazim terjadi.  Tapi ini sejatinya adalah adalah simbol spirit Sarinah.  Seperti diketahui Sarinah adalah mall pertama di Indonesia yang didirikan Sang Proklamator NKRI.  Tujuan mulia hadirnya Sarinaha dalah untuk kebangkitan UMKM Indonesia.  Juice mangga dan antrean adalah simbolisasi dari spirit tersebut.  Buah mangga yang berasal dari indramayu atau probolinggo adalah representasi buah karya petani di pelosok negeri NKRI. Melalui kehadiran Sarinah bisa tersaji dan dinikmati oleh warga jakarta Sang Kota Megapolitan.  Sungguh ini geliat ekonomi yang kaya akan spirit kemandirian bangsa.  Spirit kecintaan akan produk lokal. Produk yang dihasilkan dari bumi pertiwi. Sarinah telah menunjukan jati dirinya sebagai lokomotif umkm naik kelas. Sarinah telah mempertemukan asa petani mangga dengan warga kota megapolitan.  Bahkan belum tentu sang petani penanam buah mangga pernah menginjakan kaki di mall sarinah. Kondisi ini perlu menjadi pemantik spirit semua pemilik dan pengelola lokasi atau mall atau kawasan bisnis untuk memberikan ruang bagi para penggiat kulinefreneur untuk menjual ragam produk yang dihasilkannya.  Tidak sulit dan sudah dibuktikan oleh sarinah. Hanya perlu kepedulian dan keberpihakan.  

Sudirman Food Street

Kolaborasi CSR dari BNI dan KAI untuk mendesign dan memberikan ruang bagi geliat UMKM pangan (Sumber: foto pribadi)

Aktivitas pagi bagi para pekerja di kawasan sudirman dan sekitarnya pasti sudah tidak asing dengan ragam kudapan sepanjang terowongan dari stasiun Sudirman menuju stasiun MRT.  Ada banyak pedagang dengan aneka kuliner diatas meja saji maupun gerobak kaki lima.  Ada juga 2 kios bertuliskan baznas DKI yang menyajikan kopi dan aneka makanan.  Persis diujung terowongan ada bangunan bertuliskan ruang baca.

Fasilitas Ruang baca yang iddle perlu reposisi fungsi misal dengan memasang vending machine untuk produk pangan UMKM (Sumber foto pribadi) 

Seandainya sinergi PT KAI dan BNI melalui dana CSR menata lebih lanjut kawasan tersebut dan melakukan pendampingan pasti para umkm pangan tersebut bisa segera naik kelas.  Ada banyak teknologi yang bisa dipakai untuk umkm agar bisa berjualan dari jam 5 sampai jam 9 pagi misalnya. Tenda atau meja saji, tempat sampah, pembayaran dengan qris, menyimpan beberapa unit vending machine adalah pilihan-pihan teknologi yang sudah sangat umum digunakan.  Sehingga ide sudriman food street yang hanya buka 2 atau 3 jam setiap pagi akan memberikan kenyamanan bagi semua pihak.  Pedagang akan merasa nyaman, petugas satpol PP menjadi memiliki acuan yang jelas dalam menegakan perda ketertiban umum maupun para pekerja yang berbelanja aneka kudapan. 

Untuk merealisasikan event bazaar pangan umkm di kawasan publik seperti sarinah culinary night dan sudirman food street tentu tidak mudah.  Perlu ada dirigen atau komandan lapangan yang melakukan pendampingan dan bimbingan agar semua patuh pada aturan yang disepakati.  Untuk itu rasanya Baznas bisa mengambil peran dalam menyediakan tenaga pendamping lapangan untuk membimbing para umkm dalam melakukan aktivitasnya. KPI (key performance indicator) nya adalah tersajinya produk yang  halalan thayiban, kebersihan langkungan terjaga, manajemen keuangan dan pembukuan usaha umkm tertib dan tentunya terjadinya peningkatan pendapatan yang berkelanjutan.  Selain tentu membantu pendampingan umkm untuk mendapatkan sertifikat halal maupun nomor PIRT.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline