Lihat ke Halaman Asli

Alip Yog Kunandar

TERVERIFIKASI

Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Stalin: (85) Buron

Diperbarui: 21 Februari 2021   21:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Alip Yog Kunandar

Episode Awal: (1) Soso

Episode Sebelumnya: (84) Kabar Baik dan Buruk

*****

Si Lado tak juga terdengar kabarnya. Soso ke kontrakannya, masih kosong, terkunci. Ia menanyakannya pada Sabine, gadis itu juga mengaku tak juga melihatnya. Berarti sudah dua malam sejak demo itu. Ia mulai khawatir. 

Apakah kawannya itu ditahan polisi atau tidak. Kalau ditahan dimana, karena di Benteng Narikala tak ada. Mungkin di kantor polisi. Tapi Soso tak berani ke sana dulu. Seperti kata Pak Sese, nama Soso masuk dalam pencarian polisi sebagai penulis artikel di Kvali, bersama anak-anak Mesame Dasi lainnya.

Soso penasaran. Dari tempatnya si Lado, ia langsung menuju markasnya Mesame Dasi. Tapi di sana juga sepi, taka da seorang pun yang bisa ditemui dan ditanyai. Ia tak tahu lagi harus kemana atau bertanya pada siapa. Tak mungkin ia ke kantor polisi untuk mencari tahu, itu namanya setor diri buat ditahan!

Satu-satunya harapan mendapatkan informasi adalah dari anak-anak pabrik Adelkhanov yang kata Pak Sese sudah dibebaskan dengan syarat. Mereka kan dibebaskan sehari setelah demo, artinya, mereka bisa saja memiliki informasi. Tanpa pikir panjang, dari markas Mesame Dasi, Soso langsung menuju salah satu rumah anak-anak itu, rumah si Vati yang ia tuju.

Anak itu ada di rumahnya. Belum mau masuk kerja. Ia langsung menyambut Soso dengan gembira, bahkan berterimakasih berkali-kali. "Kau memang sahabat sejati So, kau menepati janjimu untuk membebaskan kita!" katanya.

"Aku tidak membebaskanmu, teman-temanmu semua yang membebaskan kalian.. aku hanya menemani!" tukas Soso.

"Nggak usah merendah begitu!" katanya lagi.

"Sudahlah... aku datang bukan meminta untuk dipuji-puji," kata Soso. "Aku sedang mencari kawan-kawanku..."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline