Lihat ke Halaman Asli

Alip Yog Kunandar

TERVERIFIKASI

Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Onana! Istri Teledor, Karier Bisa Kendor

Diperbarui: 7 Februari 2021   11:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Andre Onana dan Melanie Kamayou (Sumber: wtfoot.com)

Hingga pekan lalu, Ajax bisa jadi masih jadi klub yang paling bahagia, setidaknya di antara klub-klub Belanda. Di Eredivisie, mereka masih bercokol di puncak klasemen dengan 50 poin dari 20 pertandingan. Saingan terdekatnya, PSV Eidhoven terpaut 4 poin, tapi sudah memainkan 21 laga.

Selain itu, mereka juga baru kedatangan pemain yang sudah lama diincari, Sebastien Haller yang didatangkan dari West Ham. Haller langsung tune in dengan pasukan Erik ten Hag itu. Lima laga, dua gol.

Tapi memasuki minggu ini, dua kabar buruk menerpa. Pertama soal Haller. Pemain asal Perancis tetapi lebih memilih membela negara leluhurnya, Pantai Gading itu, gagal didaftarkan Ajax ke pentas Europa League. Padahal Ten Hag sangat membutuhkannya setelah mereka terbuang dari Liga Champions oleh Liverpool dan Atalanta.

Persoalannya sepele, ada kesalahan teknis saat pendaftaran online. Tak jelas duduk perkaranya sampai nama Haller gagal masuk ke pusat data UEFA. Masak iya gara-gara sinyal lemot. Ten Hag meradang, Haller mutung. Sengaja pindah dari West Ham agar bisa bermain di Eropa lagi musim ini, gagal karena hal kecil yang bukan kesalahannya.

Setelah itu, datang lagi kabar yang jauh lebih buruk. Kiper andalan mereka, Andre Onana dijatuhi hukuman larangan bermain selama 12 bulan alias setahun gara-gara dituduh menggunakan zat terlarang.

Pada tes yang dilakukan bulan Oktober 2020, dalam sampel urin pemain asal Kamerun itu ditemukan zat bernama furosemide. Zat itu sebetulnya bukan zat yang digunakan untuk meningkatkan stamina tubuh (doping), tapi dianggap sebagai zat yang bisa menghilangkan atau menyamarkan zat-zat doping. Karena itulah forusemide juga dilarang.

Onana tidak menyangkal jika ia memakainya. Tapi menurut pengakuannya, itu bukan sebuah kesengajaan. Suatu pagi, dia merasa badannya tak enak, lalu meminum obat yang disangkanya aspirin, yang diberikan oleh istrinya, Melanie Kamayou.

"Semua orang tahu bahwa saya menjalani hidup yang sangat sehat, dan sejak saya memulai karir olahraga saya, saya selalu menentang keras penggunaan doping, dan saya mengutuk setiap perilaku yang tidak sportif," kata Onana seperti dikutip BBC.com.

Hukuman dari UEFA itu jelas mengancam atau setidaknya mengganggu karir Onana, pemain yang sejak muda dibesarkan oleh Ajax dan sempat diincar oleh Chelsea di masa kepemimpinan Frank Lampard. Ia dilarang untuk tampil dalam laga apapun baik di klub maupun di Timnas.

Bagi Ajax, itu jelas kerugian besar. Selama ini, Onana sangat diandalkan di bawah mistar gawang. Dalam perjalanan musim ini, ia tak tergantikan di liga domestik maupun Eropa. Catatannya juga apik, 20 laga hanya kebobolan 15 gol, paling sedikit di antara klub-klub yang berlaga di Eredivisie. Sembilan laga diantaranya ia mencatatkan clean sheet.

Timnas Kamerun juga ketar-ketir. Onana adalah andalan mereka untuk berlaga di Piala Afrika 2021 yang penyelenggaraannya ditunda hingga Januari 2022 nanti. Padahal Kamerun, seperti biasa, adalah tim yang selalu diunggulkan pada kompetisi antarnegara di benua hitam itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline