Lihat ke Halaman Asli

Alip Yog Kunandar

TERVERIFIKASI

Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Stalin: (46) Perang Sudah Disulut

Diperbarui: 12 Januari 2021   13:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Alip Yog Kunandar

Episode Awal: (1) Soso

Episode Sebelumnya: (45) Menabur Benih

*****

Diskusi sastra yang mendatangkan Pangeran Ilia Chavchavadze dari Iveria berlangsung hanya lima hari dari ide awal dicetuskan. Pangeran baik hati dan tidak sombong itu menyambut baik gagasan Soso. Ia bahkan menawarkan tempat, di kantor Iveria. Tapi Soso menolaknya. Alasannya, terlalu jauh dari sekolah. Padahal, ia memang punya tujuan lain untuk meramaikan toko bukunya Pak Yedid itu.

Untungnya juga si Vaso berhasil mengumpulkan cukup pasukan. Total ada 18 anak yang ikut, semuanya anak-anak angkatan pertama. Diskusinya berjalan seru, Pangeran Ilia tak Cuma 'ceramah' karena banyak anak-anak yang bertanya.

"Melihat anak-anak Georgia tertarik dengan sastranya sendiri seperti ini, rasanya tak ada yang perlu dikhawatirkan di masa depan...." kata Pangeran Ilia saat Soso mengantarnya ke kereta kuda yang akan membawanya kembali ke Iveria setelah diskusi usai. "Terimakasih, So.. jangan ragu mengajakku diskusi lagi lain kali. Bila perlu, nanti kupanggilkan sastrawan-sastrawan lain yang kukenal untuk bicara..."

Soso mengangguk, "Terimakasih Pangeran..."

Sepeninggal Pangeran Ilia, Soso kembali menemui anak-anak peserta diskusi yang masih berkumpul.

"Apa yang bisa kita diskusikan lagi nanti?" tanyanya.

"Mungkin saatnya melirik sastra yang lain, buat perbandingan!" kata si Vaso yang memang paling bersemangat.

"Oke, kalau begitu..." kata Soso. "Bagaimana kalau sastra Rusia? Kalian kan tak akan terlalu sulit memahami bahasanya!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline