Lihat ke Halaman Asli

Alip Yog Kunandar

TERVERIFIKASI

Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Stalin: (31) Sampai Jumpa Lagi, Nyonya...

Diperbarui: 28 Desember 2020   09:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

WPAP by Alip Yog Kunandar

Episode Awal: (1) Soso

Episode Sebelumnya: (30) Setitik Dusta

*****

Selembar surat izin yang ditulis Romo Subutov menjadi kartu sakti yang digunakan Soso untuk melenggang keluar sekolah. Rasanya menyesal juga telah berbohong pada walikelasnya itu. Menyesal juga sudah mencatut nama Mak Imel yang disebutnya sakit. Tapi mungkin juga ia akan menyesal jika tak menepati janjinya pada Natasha. Ah, cewek itu bener-bener membuatnya seperti orang gila, berlari-lari di siang bolong sampai akhirnya harus berbohong.

Saat meninggalkan lingkungan seminari, ia masih memakai seragam putihnya. Tapi begitu keluar, Soso langsung mencari tempat untuk mengganti pakaiannya. Iya lah, masak mau jalan-jalan sama cewek pake pakean seragam seminari. Bukan hanya dia sendiri yang akan disoroti, tapi juga bisa mempermalukan sekolahnya. Ntar kan kalau ada yang lapor berabe, "Ada anak Seminari Tiflis, pake pakean seragam, pada waktu jam belajar, malah keluyuran sama cewek, ceweknya cakep pula..." kan gawat. 

Biar kata Tiflis itu paling rame se-Georgia, tapi tetap saja kecil. Omongan orang dari ujung ke ujung gampang menyebar, belum lagi mata-mata Inspektur Germogen banyak pula. Kalau sampe itu terjadi, sudah ia berbohong, jadi bahan gunjingan, sampai di telinga para guru dan pengawas, rektor; selesailah. Selamat datang kembali di Tembok Derita, dan bye-bye beasiswa.

Setelah berganti pakaian dan memakai topi yang dulu dibawanya dari Gori, Soso menuju Hotel Samotkhe Tbilisi lagi, untuk menemui Natasha seperti janjinya. Ia berjalan dengan jalur yang memutar-mutar biar lebih aman. Dan penyamarannya cukup berhasil. Setidaknya, penerima tamu di hotel yang tadi ditemuinya tidak menyangka kalau Soso adalah anak sekolah berseragam yang sejam sebelumnya ia temui. Soso mengetesnya dengan kembali bertanya soal kamar Natasha kepadanya, dan lelaki muda itu kembali mengulang jawabannya, padahal Soso sudah tahu.

Wajah cantik Natasha berseri-seri mendapati Soso kembali menemuinya. "Kamu bohong ya sama guru-gurumu?" tanyanya.

Soso nyengir, "Biarlah sekali-kali mereka kubohongi, asal bukan kamu yang kubohongi..." jawabnya.

Natasha tersipu. "Gombal.. ayo masuk..." katanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline