PANCASILA merupakan dasar negara,ideologi bangsa dan pandangan hidup dalam masyarakat, pancasila sendiri berasal dari bahasa sansekerta yaitu panca yang berarti "lima" dan sila yang berarti "dasar" ,pancasila tumbuh dan melekat dalam kehidupan bermasyarakat dan dijadikan norma dalam bersikap dan betindak.
Namun pada saat ini kita sebagai masyarakat terkadang masih saja melakukan penyimpangan-penyimpangan baik secara sengaja maupun secara tidak sengaja, berikut adalah contoh-contoh sederhana penyimpangan yang dilakukan oleh sebagian masyarakat;
1. Tidak mengakui adanya Tuhan sebagai sang pencipta,dan fanatisme agama
sila pertama yaitu ketuhanan yang maha esa ,mengajarkan kita untu percaya dan beribadah kepada Tuhan sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing. Tidak mengakui keberadaan Tuhan sebagai pencipta ,melakukan penistaan agama dan memilik sikap fanatisme yang mengesampingkan rasa toleransi terhadap kepercayaan orang lain dan keberagaman keyakinan, berarti menolak nilai-nilai dasar pancasila.
2.Diskriminasi
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengajarkan kita untuk mau saling menghargai dan menghormati sesama manusia tanpa adanya perbedaan .Namun terkadang masih banyak dari kita yang secara sengaja maupun secara tidak sengaja melakukan diskriminasi,
diskriminasi sendiri merupakan tindakan yang memperlakukan orang lain secara tidak adil dan berbeda dari yang lain berdasarkan ras,agama,budaya,bahkan secara perekonomian ,dan juga memperlakukan kelompok minoritas dalam masyarakat secara sengaja dan juga secara tidak adil,serta memandang rendah dan mengabaikan hak asasi orang tersebut,salah satu contoh adalah membiarkan ketidakadilan gender dalam segala bentuknya. Hal ini tentu termaksud penyimpangan yang bertentangan dengan sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab.
3.keegoisan dan ingin menang sendiri
Nilai persatuan indonesia ,mengajarkan kita untuk bersatu dalam keberagaman tanpa membeda-bedakan dan menjunjung tinggi bhinneka tunggal ika namun pada kenyataan saat ini ,masih banyak masyarakat yang belum sadar dengan hal itu dan masih tetap bersikap egois dan ingin menang demi kepentingan pribadi,adapun terjadinya konflik-konflik antar kelompok suku budaya yang merasa paling hebat dibanding suku yang lain lalu menyebabkan perpecahan kelompok dan merugikan kelompok-kelompok lain,hal tersebut merupakan sikap egois, egois artinya tidak memperdulikan nasib orang lain dan mementingkan kepentingan sendiri tanpa memperdulikan dan mengutamakan kepentingan bersama, hal ini dapat merusak solidaritas sosial dan pastinya bertentangan dengan sila ke-3 yaitu persatuaan indonesia
4. Menghakimi orang lain secara sepihak
sila ke-4 yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan,namun nyatanya sebagian dari kita terkadang masih sering menghakimi orang lain secara sepihak tanpa adanya keputusan bersama, artinya kita tidak menghargai pendapat dan persetujuan orang lain dalam mengambil keputusan .Hal ini menunjukan bahwa kita terkadang masih belum menghormati hukum dan aturan yang berlaku serta aparat-aparat pelaksana hukum, sebagaimana yang tertulis pada sila ke-4.