Mahasiswa KKN UNILA berkolaborasi dengan balai penyuluhan pertanian kecamatan meraksa aji mengadakan sosialisasi pentingnya pupuk organik dan praktik pembuatan pupuk organik cair
Pupuk organik cair adalah jenis pupuk yang berasal dari bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa tanaman, kotoran hewan, atau bahan organik lainnya yang terurai secara alami. Pupuk ini biasanya berbentuk cair atau larutan yang mengandung berbagai nutrisi esensial bagi tanaman.
Manfaat POC
1. Mengandung banyak nutrisi yang baik bagi tanaman
2. Memperbaiki struktur dan kesuburan tanah
3. Mengurangi resiko terkena hama dan penyakit
4. Ramah lingkungan
5. Meningkatkan kualitas dan produksi tanaman
Alat dan bahan
1. Air cucian beras
2. Limbah sayur
3. EM4
4. Molase
5. Pisau
6. Ember/wadah penampung
Cara Pembuatan
1. Cincang semua limbah buah-buahan maupun sayur dan dilumatkan menjadi satu
2. Masukkan air cucian beras (3 Liter) yang sudah tersedia ke dalam tempat penampungan.
3. Ambil sekitar 100 ml cairan EM4, kemudian masukkan ke dalam tempat penampungan yang telah berisi air cucian beras.
4. Masukkan molase (100 ml) ke dalam tempat penampungan.
5. Aduk semua bahan tersebut hingga rata dan jadi satu.
6. Tutup tempat penampungan tersebut rapat-rapat, diamkan selama 2 minggu dalam proses fermentasi.
Cara Pemakaian
1. Campur POC (Pupuk Organik Cair) yang telah jadi dengan air menggunakan perbandingan 1 : 10 contohnya 100 ml POC dicampur dengan 1 liter air sumur atau air hujan kemudian diaduk sampai rata
2. Selanjutnya POC siap digunakan untuk tanaman.
Penyuluhan POC (Pupuk Organik Cair) di kampung memiliki kepentingan besar dalam mendorong praktik pertanian yang berkelanjutan. Penyuluhan ini membantu petani memahami manfaat pupuk organik cair, meningkatkan kesadaran terhadap dampak positifnya pada tanah, serta mendukung upaya pelestarian lingkungan melalui pengurangan penggunaan pupuk kimia.
