Lihat ke Halaman Asli

Alin Puspita Rani

Sugeng Rawuh

PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)

Diperbarui: 3 Oktober 2017   14:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Listrik merupakan kebutuhan sutama disetiap manusia .Setiap manusia di bumi ini membutuhkan listrik untuk kehidupan sehari-hari. Dengan adanya listrik tujuannya masyarakat dapat memanfaatkannya untuk penerangan pada malam hari ,sumber energi,sumber hiburan,membantu fungsi alat elektronik dan penghasil gerak. Dari adanya listrik kita dapat memperoleh manfaat yang begitu banyak dan dapat digunakan untuk mempermudah mengerjakan pekerjaan rumah tangga yaitu sebagai sumber informasi dan alat komunikasi . Namun sayangnya dibeberapa wilayah Indonesia masih banyak daerah yang masih belum bisa menikmati manfaat dari adanya listrik karena adanaya dampak dari PLN ( Perusahaan Listrik Negara ) yang belum bisa menjangkau daerah-daerah tertentu khususnya di wilayah Timur Indonesia. Untuk menghasilkan tenaga air perlu memanfaatkan pergerakan sejumlah besar air. Oleh karena itu seseorang perlu memanfaatkan arus atau bendungan. Disisi lain kebutuhan ini bisa memicu timbulnya masalah bagi banyak orang, namun disisi lain juga menyediakan sumber hidro yang relatif dekat,yang memungkinkan terbentuknya proyek pembangkit listrik masyarakat. Kebanyakan tenaga air modern dihasilkan dalam bentuk listrik dengan mengubah rotasi dari baling-baling turbin mengybah energi potensial menjadi energi kinetik dalam bentuk pancaran air. Pancaran air yangkeluar dari mulut nozzel diterima oleh sudut-sudut pada roda jalan sehingga roda jalan berputar . Semakin besar diameter turbin makan akan semakin besar perputaran turbin tersebut dan lebih cepat menghasilakan tenaga lsitrik melalui tenaga air .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline