"Menulislah Setiap Hari dan Lihat Apa Yang Akan Terjadi". Masih teringat dengan jelas bagaimana kobaran api semangat membakar diri ketika membaca tulisan itu, tulisan salah seorang kompasioner yang saya lupa namanya. Ya...kata-kata itu telah membakar semangat diri yang miskin karya dalam bentuk tulisan. Namun...memang semangat awal walaupun berkobar-kobar, tetap akan padam juga jika tidak di barengi dengan sikap konsisten atau istiqomah. ZDan inilah yang terjadi saudara-saudara...baru membuat beberapa tulisan saja, saya langsung lumpuh kembali dan kemudian mati terkubur lemahnya semangat Istiqomah.
Istiqomah memang berat, tapi tak ada yang tak mungkin jika kita selalu berusaha. Kita bisa karena biasa, dan untuk kasus melemahnya semangat menulis kali ini, membiasakan menulis adalah solusinya.Jangan biarkan kebiasaan menulis menghilang karena kita tidak istiqomah. Bisa jadi dengan membiasakan menulis, sikap istiqomah dalam hal "menulislah setiap hari dan lihat apa yang terjadi" bisa kita dapatkan.
Dan jadilah tulisan ini..Tulisan yang mengawali keinginan untuk istoqomah dalam hal menulis sehingga kedepannya saya berharap dapat melihat apa yang akan terjadi sebagaimana sang kompasioner tersebut katakan. Untuk seseorang yang sudah menyampaikan "menulislah setiap hari dan lihat apa yang terjadi", saya ucapkan terimakasih yang sebesar besarnya. Kalimat yang anda buat sungguh merupakan motivasi terbaik bagi saya untuk kembali belajar menulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H