Lihat ke Halaman Asli

Moh NaufalAlin

A Common Man

Mahasiswa KKN 68 BTV 3 UNEJ Mengulik Potensi Usaha yang Dimiliki Desa Awar-Awar

Diperbarui: 29 Agustus 2021   11:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Desa Awar-awar merupakan sebuah desa yang berada di kecamatan Asembagus, kabupaten Situbondo. Luas wilayah desa berkisar 346,809 Ha dengan batas sebelah utara yaitu Desa Trigonco, batas sebelah selatan Desa Bantal/Kedunglo, batas sebelah timur Desa Banyuputih dan batas sebelah barat yaitu Desa Perante. Desa yang mengambil nama dari salah satu tumbuhan dengan nama latin "simplisia Fici septicae folium" ini memiliki masyarakat yang mayoritas bekerja sebagai petani. 

Desa ini  memiliki potensi dari bidang pertanian yaitu hasil panen komoditi yang berupa tanaman tebu dan beberapa tanaman palawija. Selain itu, desa ini juga mempunyai potensi di bidang kewirausahaan dengan adanya beberapa UMKM dan home industry yang masih dalam tahap berkembang .

Adanya wabah COVID-19 secara tidak langsung memberikan dampak negatif pada Perekonomian Nasional. Salah satunya berimbas pada sektor perdagangan . Kesulitan mobilitas yang dihadapi semua masyarakat, ditambah lagi dengan adanya kebijakan pemerintah yaitu pemberlakuan PPKM yang menyebabkan alur roda ekonomi masyarakat terkendala.  pada kesempatan kali ini melalui Program KKN Back to Village, saya sebagai mahasiswa KKN Universitas Jember akan membantu pelaku UMKM di Desa Awar-awar untuk bisa bangkit dalam menghadapi permasalahan yang ada.

Strategi pemasaran ialah merupakan salah satu kunci dalam menghadapi masalah ini. Salah satunya ialah dengan cara penerapan branding pada sebuah produk dan meningkatkan pangsa pasar dengan menggunakan Marketplace yang ada. 

diadakannya KKN Back To Village 3 ini bertujuan agar mahasiswa Universitas Jember dapat terjun langsung ke kampung halaman dan membantuk masyarakat yang terdampak covid-19 dari segi ekonomi dan pendidikan. Mahasiswa Universitas Jember diharapkan dapat membantuk masyarakat di kampung halaman masing-masing dengan ilmu yang mereka miliki dalam mengatasi permasalahan yang ada.

Moh. Naufal Alin, Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Jember dengan program pemberdayaan wirausaha masyarakat terdampak Covid-19 dengan UMKM dampingan yaitu Usaha Keripik Singkong Bapak Lazuardi dan Ternak Madu Bapak Taufiq siap membantu mitra terkait dalam kegiatan meningkatkan usaha produk mereka. dengan potensi yang dimiliki Desa Awar-awar yaitu beberapa ladang pertanian yang ditanami Tanaman singkong yang dapat memudahkan jalur Penyuplai Bahan baku, dan masih banyaknya semak perdu yang merupakan areal terbaik bagi lebah untuk memproduksi madu.

dokpri

dokpri

dokpri

adapun program kerja yang di buat yaitu tentang edukasi akan pentingnya membangun branding produk, dimulai dari bagaimana cara membuat logo dan tagline dari sebuah produk dan memilih kemasan yang mudah dan bagus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline