Lihat ke Halaman Asli

Rahasia di Balik Warung Bu Sari

Diperbarui: 29 September 2024   19:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

freepik.com/pikaso

Ada sebuah warung makan kecil di pinggir kota yang selalu ramai pengunjung. Warung itu dimiliki oleh seorang wanita tua yang dikenal dengan nama Bu Sari. Warungnya terkenal bukan hanya karena makanannya yang lezat, tetapi juga karena daya tarik misterius yang membuat orang ingin kembali lagi dan lagi. Setiap kali aku lewat di depan warung itu, aku melihat antrean panjang, bahkan hingga malam hari.

Sebagai penggemar kuliner, aku penasaran apa rahasia di balik kesuksesan warung tersebut. Banyak orang bilang, masakan Bu Sari punya rasa yang tidak ada tandingannya. Tapi ada juga cerita lain yang beredar di kalangan warga sekitar. Mereka berbisik bahwa Bu Sari menggunakan pesugihan untuk menjaga kelancaran usahanya. Pesugihan yang melibatkan kekuatan gelap untuk menarik pelanggan dan mengikat mereka agar terus datang.

Aku tak percaya begitu saja. Jadi, pada suatu sore, aku memutuskan untuk datang sendiri dan mencoba makan di sana. Saat pertama kali masuk, aku langsung merasa ada yang aneh. Meskipun warung itu penuh sesak, ada bau tak sedap yang samar-samar tercium, seperti bau daging busuk yang tersembunyi di balik aroma makanan yang sedap. Aku memesan seporsi nasi rawon dan duduk di salah satu meja yang tersisa.

Saat makanan tiba, aku tak bisa menahan diri untuk tidak mencobanya. Rasa rawon itu memang lezat---lebih lezat daripada rawon mana pun yang pernah kucoba sebelumnya. Dagingnya empuk, kuahnya kaya rasa, dan ada sensasi hangat yang menyebar di lidahku. Aku tak sadar, sebelum aku selesai makan, aku sudah memesan lagi, seperti ada kekuatan yang memaksaku untuk terus makan.

Ketika aku selesai makan, aku merasa aneh. Kepalaku sedikit pusing, dan perutku terasa penuh, tapi aku masih ingin makan lagi. Aku buru-buru membayar dan keluar dari warung itu. Saat berjalan pulang, aku merasa ada sesuatu yang tidak beres. Aku mendengar suara-suara bisikan di telingaku, seperti orang yang memanggil namaku berulang-ulang. Aku menoleh, tapi tidak ada siapa-siapa.

Selama beberapa hari setelah kejadian itu, aku merasa tak bisa berhenti memikirkan warung Bu Sari. Setiap kali aku merasa lapar, pikiranku langsung tertuju pada rawon yang kumakan di sana. Bahkan makanan kesukaanku yang lain terasa hambar dibandingkan dengan rawon Bu Sari. Akhirnya, aku memutuskan untuk kembali ke sana.

Aku mulai sering makan di warung itu, lebih sering daripada yang seharusnya. Hingga pada suatu malam, aku tak sengaja mendengar percakapan dua orang pelanggan di meja sebelah. Mereka berbisik tentang seorang pria yang tiba-tiba meninggal setelah makan di warung ini. Mereka mengatakan bahwa pria itu jatuh sakit parah, muntah-muntah darah, dan meninggal hanya beberapa hari setelah sering makan di sini.

Mendengar itu, aku mulai ketakutan. Aku ingin berhenti datang ke warung itu, tapi seolah-olah ada sesuatu yang memaksaku untuk kembali. Seperti ada tali tak kasat mata yang menarikku untuk terus kembali ke sana.

Aku memutuskan untuk mencari tahu lebih jauh. Aku bertanya pada beberapa warga sekitar, dan akhirnya aku bertemu dengan Pak Arif, seorang tetua desa yang tahu banyak tentang sejarah desa ini. Pak Arif bercerita bahwa Bu Sari dulu adalah orang yang sangat miskin. Warungnya dulu sepi, dan dia hampir bangkrut. Tapi semuanya berubah setelah dia pergi ke seorang dukun terkenal di desa sebelah.

Orang-orang mulai curiga ketika, beberapa minggu setelah kunjungan itu, warung Bu Sari tiba-tiba menjadi sangat ramai. Tidak hanya itu, orang-orang yang datang ke sana selalu kembali, seperti ketagihan. Pak Arif mendengar dari seorang kerabat jauh Bu Sari, bahwa dia telah melakukan ritual pesugihan menggunakan jin penglaris. Jin itu diberi persembahan setiap malam Jumat, dan sebagai gantinya, jin itu mengikat para pelanggan yang datang ke warungnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline