Lihat ke Halaman Asli

Alinda Yunita

mahasiswa

Mahasiswa PLP Integratif Kelompok 50 Ciptakan Alat Permainan Edukatif dari Bahan Bekas untuk Pembelajaran

Diperbarui: 17 Oktober 2024   22:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa, Dosen Pembimbing Lapangan, dan Guru/dok. pri

Mahasiswa berinovasi dengan memanfaatkan bahan bekas untuk menciptakan alat permainan edukatif (APE) yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajarkan pentingnya kreativitas dan kesadaran lingkungan kepada siswa, sekaligus menyediakan media pembelajaran yang efektif dan ramah anggaran. 

Dalam proyek ini, mahasiswa menggunakan berbagai bahan bekas seperti kardus, sedotan, botol plastik, ember bekas dan barang-barang tidak terpakai lainnya untuk membuat media pembelajaran. Misalnya, tutup botol di ubah menjadi kecrekan, sedotan di buat air pemadam kebakaran/meronce sedotan, ember bekas di ubah menjadi bedug khas banten, kardus di ubah menjadi cardboard loop, botol dan kardus bekas di ubah menjadi timbangan, kardus bekas di ubah menjadi mobil-mobilan, edukatif yang membantu anak-anak pada proses pembelajaran. "Dengan memanfaatkan bahan bekas, kami tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga menciptakan alat yang bermanfaat untuk pendidikan," 

Cardboard Loop/dok. pri

Meronce Sedotan/dok. pri

Alat dan Bahan Berkebun/dok. pri

Timbangan /dok. pri

Mobil Pemadam Kebakaran/dok. pri

Bedug Khas Banten /dok. pri

Sate Bandeng Khas Banten/dok. pri

kecrekan/dok. pri

Manfaat PembelajaranPenggunaan alat permainan edukatif dari bahan bekas memiliki banyak manfaat, antara lain:
1. Meningkatkan Kreativitas: Siswa diajak untuk berpikir kreatif dalam merancang dan menggunakan media pembelajaran.
2. Kesadaran Lingkungan: Siswa belajar tentang pentingnya mengurangi sampah dan memanfaatkan sumber daya yang ada.
3. Pembelajaran Interaktif: Media ini membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan interaktif, sehingga meningkatkan minat siswa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline