Disusun oleh: Risda Amaliya Zulfa, Amrina Rosada, dan 'Alina Zidanil Khusna
Kerjasama tim merupakan elemen krusial dalam dunia kerja yang dinamis. Setiap individu dalam sebuah organisasi memiliki peran dan tanggung jawab yang saling melengkapi, sehingga keberhasilan suatu tim tidak hanya ditentukan oleh kemampuan individu, tetapi juga oleh sinergi yang tercipta. Kinerja karyawan, baik secara individu maupun kolektif, menjadi pondasi utama dalam menentukan efektivitas kerjasama tim. Ketika setiap anggota tim mampu bekerja dengan optimal dan berkolaborasi dengan baik, tujuan organisasi dapat dicapai dengan lebih efisien.
Faktor-faktor seperti komunikasi yang efektif, pembagian tugas yang jelas, dan rasa saling percaya menjadi kunci utama dalam membangun kerjasama tim yang solid. Selain itu, lingkungan kerja yang mendukung dan pemimpin yang mampu memotivasi tim berperan penting dalam meningkatkan kinerja karyawan. Dengan memahami dan mengelola aspekaspek ini, organisasi dapat menciptakan tim yang tidak hanya produktif, tetapi juga harmonis dalam mencapai tujuan bersama.
Kerjasama kelompok atau tim tidak dapat terwujud dengan sendirinya. Hal tersebut memerlukan pembinaan hubungan kerja baik antara pemimpin dengan bawahan atau dengan sesama rekan kerja. Tujuan adanya pembinaan hubungan kerja ialah untuk mencapai kerjasama yang kompak serta harmonis diantara sumber daya manusia.
Dalam jurnalnya, Pratiwi (2023) beranggapan terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi kinerja tim di antaranya sebagai berikut:
1. Pelatihan
Pelatihan yang baik dan relevan meningkatkan keterampilan anggota tim,
memungkinkan mereka untuk lebih efektif dalam melaksanakan tugas, meningkatkan kepercayaan diri, dan mencapai tujuan bersama.
2. Motivasi kerja
Motivasi yang tinggi mendorong anggota tim untuk bekerja lebih keras, mencapai
tujuan, dan menunjukkan komitmen yang lebih besar terhadap keberhasilan tim. Ini
dapat dipengaruhi oleh penghargaan, pengakuan, dan pencapaian tujuan.
3. Kecerdasan emosional
Kemampuan untuk mengenali dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain sangat penting dalam menciptakan kerja sama yang baik dan menghindari ketegangan dalam tim. Kecerdasan emosional membantu anggota tim berkomunikasi lebih efektif dan
menyelesaikan masalah secara konstruktif.
4. Disiplin kerja
Disiplin yang baik memastikan bahwa anggota tim menyelesaikan tugas mereka tepat waktu dan sesuai standar yang diharapkan. Ini menciptakan kestabilan dalam pencapaian tujuan tim.
5. Lingkungan kerja
Lingkungan yang mendukung dan sehat (baik fisik maupun psikologis) sangat penting untuk meningkatkan produktivitas. Lingkungan kerja yang positif memperkuat rasa saling percaya dan kolaborasi di antara anggota tim.
6. Konflik kerja
Konflik yang tidak terselesaikan atau salah penanganan dapat merusak keharmonisan dalam tim dan mengganggu kinerja. Namun, jika dikelola dengan baik, konflik bisa menjadi peluang untuk inovasi dan meningkatkan kerja sama tim.