"Ma, Tante Milly itu keren ya?" ujar Salwa, saat menikmati makan siangnya di meja makan, usai pulang sekolah.
Mama yang sedang memeriksa buku tugas Salwa kontan menghentikan kegiatannya, kemudian menatap putri semata wayangnya itu dan bertanya, "Keren kenapa emangnya, Sayang?"
"Ya, keren aja, Ma. Kerjaannya itu jalan-jalan, bikin video, terus di-upload deh ke YouTube." Bocah berusia sebelas tahun itu tampak sangat mengagumi sang tante yang terlihat keren di matanya.
Mama yang mendengar celoteh Salwa hanya tersenyum kecut. Sungguh dia tak pernah menyangka kalau putri kecilnya itu telah mengerti istilah upload dan YouTube. Padahal selama ini jatah Salwa menyentuh gawai sudah sangat dibatasi. Itupun hanya sebatas chatingan di WA (Whats App) bersama teman-teman sekelasnya. Dan Mama juga tak pernah cerita kepada Salwa tentang profesi Milly--adik bungsunya--sebagai YouTuber.
"Memang Salwa tahu dari mana kalo kerjaan Tante Milly itu jalan-jalan dan bikin video?"
"Ya, tahu lah, Ma. Kan Salwa pernah nonton videonya di YouTube."
Ya, Tuhan. Mama hanya mampu menghirup nafasnya dalam-dalam.
"Ma, nanti kalo Salwa udah gede, Salwa mau kayak Tante Milly aja deh. Teman-teman sekolah Salwa juga banyak yang bilang kalo channel YouTube Tante Milly itu top abis, Ma. Video-videonya keren. Gaya Tante Milly juga modis, kekinian. Pokoknya, Tante Milly itu idolaku banget deh, Ma," cerocos anak kelas 5 SD itu sambil beberapa kali mengacungkan kedua jempol tangannya.
Oh. Kali ini Mama benar-benar tak bisa berkomentar apa-apa.