Lihat ke Halaman Asli

Alin You

Penyuka fiksi, khususnya cerpen dan novel.

Pasca Kena Setrap Pak Alam

Diperbarui: 28 Juni 2016   19:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

#InspirasiLagu

[caption caption="Michael Learn to Rock (Sumber: musimnya.blogspot.com)"][/caption]Karel tampak jengkel saat ditiupi pluit oleh Pak Alam--guru olahraga kami. Pasalnya ia baru saja melakukan pelanggaran yang fatal--menendang bola voli dengan kaki panjangnya, sehingga membuat berang guru yang terkenal killer itu. Tak ayal lagi, usai meniupkan pluit ke arah Karel, beliau dengan gerakan telunjuk dan ekspresi wajah garang, menyuruh Karel masuk ke dalam kelas.

Wkwkwk.... Aku yang melihat kejadian itu dari dalam kelas, hanya bisa tertawa ngakak. Pasalnya, sebelum insiden Karel, aku sudah lebih dulu merasakan hal yang sama. Cuma bedanya, aku dihukum karena tidak bisa melakukan smash voli selama tiga kali.

"Horeee..., akhirnya gue punya teman senasib," sorakku sambil mengepalkan tangan kananku dan menariknya ke bawah. "Yes, yes, yes...," ujarku dengan hati riang.

Saat melakukan aksi tersebut, pintu kelas pun tiba-tiba terbuka...

"Kenapa lu, Al?" Karel menatapku dengan heran. Heuheu, aku hanya nyengir kuda.

Kemudian kulihat Karel berjalan ke arah papan tulis di depan kelas. Dengan spidol di tangan kanannya, mulailah ia menuliskan sesuatu di sana.

From my youngest years
till this moment here
I've never seen
such a lovely queen

From the skies above
to the deepest love
I've never felt
crazy like this before

[Chorus:]
Paint my love
you should paint my love
it's the picture of a thousand sunsets
it's the freedom of a thousand doves
Baby you should paint my love

Been around the world
then I met you girl
It's like comming home
to a place I've known

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline