Lihat ke Halaman Asli

Ali Mutaufiq

Konsultan

Rasullah dan Perlindungan Akal:Konsep Ilmu dan Pendidikan dalam Maqashid Syariah

Diperbarui: 2 Januari 2025   05:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Sumber GEN AI

Ali Mutaufiq, S.E., M.M., CAIA,CODS

 

Pendahuluan

Dalam Islam, perlindungan akal merupakan salah satu tujuan utama yang harus dijaga dalam kerangka Maqashid Syariah. Maqashid Syariah menekankan pentingnya menjaga lima aspek dasar kehidupan: agama, jiwa, keturunan, harta, dan akal. Akal adalah salah satu anugerah terbesar dari Allah kepada manusia, yang memungkinkan mereka untuk berpikir, memahami, dan membuat keputusan. Oleh karena itu, menjaga akal menjadi suatu keharusan, dan Rasulullah SAW memberikan contoh nyata bagaimana menjaga dan mengembangkan akal melalui ilmu pengetahuan dan pendidikan.

Perlindungan Akal dalam Perspektif Maqashid Syariah

Maqashid Syariah, yang diartikan sebagai tujuan-tujuan hukum Islam, memberikan perhatian yang sangat besar terhadap akal. Dalam konteks ini, akal harus dijaga dari segala sesuatu yang dapat merusaknya, seperti kebodohan, kesesatan, dan segala bentuk pemikiran yang dapat menyesatkan. Perlindungan akal ini tercermin dalam upaya untuk memperoleh ilmu yang bermanfaat, serta menghindari segala bentuk pemikiran yang tidak berdasarkan pada wahyu Allah dan sunnah Rasulullah.

Ilmu dan Pendidikan dalam Ajaran Rasulullah

Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya ilmu dan pendidikan dalam kehidupan umat Islam. Beliau menyadari bahwa akal manusia adalah alat yang sangat penting dalam memahami agama, kehidupan, dan alam semesta. Oleh karena itu, Rasulullah mengajarkan umat Islam untuk selalu berusaha mencari ilmu, tidak hanya ilmu agama tetapi juga ilmu dunia yang bermanfaat.

Hadis-hadis Rasulullah tentang Pentingnya Ilmu

Beberapa hadis Rasulullah SAW menggambarkan betapa besar perhatian beliau terhadap ilmu dan pendidikan:

  1. "Mencari ilmu itu wajib bagi setiap Muslim." (Hadis Riwayat Ibn Majah)
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline