Lihat ke Halaman Asli

Ali Mutaufiq

Konsultan

Menjaga Hati dan Pikiran dengan Ma'rifat dalam Perspektif Azd-Zdari'ah

Diperbarui: 19 Desember 2024   05:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Sumber GEN AI

Ali Mutaufiq., S.E., M.M., CAIA., CODS

Pendahuluan

Dalam ajaran Islam, menjaga hati dan pikiran adalah hal yang sangat penting karena keduanya merupakan sumber dari segala tindakan manusia. Hati adalah tempat segala niat dan perasaan, sedangkan pikiran merupakan ruang bagi pemahaman, pengetahuan, dan keputusan. Oleh karena itu, menjaga hati dan pikiran dari hal-hal yang dapat merusaknya adalah bagian integral dalam kehidupan seorang Muslim. Salah satu cara untuk menjaga hati dan pikiran adalah dengan ma'rifat (pengetahuan yang mendalam tentang Allah) yang dilihat dalam perspektif Azd-Zdari'ah, yang menggabungkan aspek spiritual dan intelektual dalam memahami ajaran Islam.

Ma'rifat dalam Perspektif Azd-Zdari'ah

Azd-Zdari'ah adalah sebuah konsep yang lebih mengarah pada pemahaman tentang tindakan preventif atau langkah-langkah yang diambil untuk menjaga agar tidak terjadi kerusakan dalam agama dan kehidupan sehari-hari. Perspektif ini berfokus pada pentingnya menjaga hal-hal yang dapat mengarah kepada keburukan atau penyimpangan, baik dalam hal pikiran, perasaan, maupun tindakan. Konsep ini memiliki kesamaan dengan kaidah fiqh yang dikenal dengan istilah sadd al-zara'i (penutupan jalan menuju kerusakan), yang dalam konteks ini berkaitan dengan menjaga hati dan pikiran agar tetap terjaga dari hal-hal yang dapat mengganggu ketenangan rohani dan intelektual seseorang.

Pentingnya Ma'rifat dalam Menjaga Hati dan Pikiran

  1. Pemahaman Hati dalam Islam

Hati (qalb) dalam Islam memiliki kedudukan yang sangat penting. Rasulullah SAW bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim:

"Ingatlah bahwa dalam tubuh manusia terdapat segumpal darah. Jika ia baik, maka seluruh tubuh akan baik, dan jika ia rusak, maka seluruh tubuh akan rusak. Itulah hati." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menegaskan bahwa hati adalah pusat dari segala niat dan perasaan, yang jika tidak dijaga dengan baik akan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan seseorang. Dengan ma'rifat yang benar, seorang Muslim dapat mengarahkan hati dan pikirannya untuk selalu dekat kepada Allah dan menghindari perasaan dan niat buruk.

  1. Pentingnya Pengetahuan dalam Menjaga Pikiran

Pikiran atau akal (aql) merupakan instrumen untuk berpikir, menganalisis, dan memahami kebenaran. Dalam Islam, akal harus digunakan untuk memahami wahyu Allah dan mengikuti petunjuk-Nya. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline