Lihat ke Halaman Asli

Ali Mutaufiq

Konsultan

Digitalisasi dan Dampaknya Terhadap Infla dan Pengangguran

Diperbarui: 17 Desember 2024   13:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber GEN AI

Ali Mutaufiq, S.E., M.M., CAIA.,CODS

Pendahuluan
Seiring berkembangnya teknologi, digitalisasi telah mengubah hampir semua aspek kehidupan, termasuk sektor ekonomi. Proses digitalisasi membawa banyak perubahan dalam cara kita bertransaksi, berkomunikasi, dan bahkan bekerja. Seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi digital, banyak yang mempertanyakan dampaknya terhadap variabel ekonomi seperti inflasi dan pengangguran. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana digitalisasi memengaruhi inflasi dan pengangguran, berdasarkan teori-teori ekonomi serta pendapat para ahli.

Pengertian Digitalisasi

Digitalisasi merujuk pada proses penerapan teknologi digital dalam berbagai sektor kehidupan, seperti ekonomi, pendidikan, industri, dan lainnya. Proses ini melibatkan penggunaan perangkat digital, aplikasi perangkat lunak, dan internet untuk mengotomatisasi berbagai proses, mengurangi ketergantungan pada pekerjaan manual, dan mempermudah akses informasi.

Dampak Digitalisasi terhadap Inflasi

Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa dalam suatu perekonomian selama periode waktu tertentu, yang menyebabkan penurunan daya beli uang. Digitalisasi dapat mempengaruhi inflasi melalui beberapa saluran:

1. Efisiensi dalam Produksi dan Distribusi

  1. Teori Ekonomi: Menurut teori teori biaya produksi dan produktivitas, digitalisasi dapat meningkatkan efisiensi dalam produksi dan distribusi barang. Penggunaan teknologi dalam proses produksi, seperti otomasi, penggunaan robotik, dan sistem manajemen berbasis data besar (big data), dapat mengurangi biaya produksi dan meningkatkan output. Hal ini pada gilirannya bisa mengurangi tekanan inflasi karena biaya barang dan jasa menjadi lebih terjangkau.
  2. Pendapat Ahli: Menurut Brynjolfsson dan McAfee (2014), dalam bukunya yang berjudul The Second Machine Age, digitalisasi dapat meningkatkan produktivitas secara signifikan, yang mengarah pada harga barang yang lebih stabil dan bahkan penurunan inflasi dalam beberapa sektor.

2. Harga yang Lebih Kompetitif

  1. Teori Ekonomi: Digitalisasi membuka akses yang lebih luas bagi konsumen untuk memilih dan membandingkan harga barang dan jasa secara online. Persaingan antar perusahaan akan semakin ketat karena mereka harus menyesuaikan harga dengan daya beli masyarakat, yang dapat menurunkan tingkat inflasi.
  2. Pendapat Ahli: Menurut Philip Lane, ekonom dari European Central Bank (ECB), teknologi digital dan platform e-commerce dapat mendorong persaingan harga yang lebih tajam dan menurunkan biaya distribusi, yang berdampak pada penurunan inflasi.

3. Pengaruh pada Kebijakan Moneter

  1. Teori Ekonomi: Dengan digitalisasi, data dan informasi menjadi lebih mudah diakses dan dianalisis. Bank sentral dan lembaga keuangan dapat menggunakan data besar untuk membuat keputusan kebijakan moneter yang lebih tepat guna menanggulangi inflasi. Hal ini bisa mengarah pada pengendalian inflasi yang lebih efektif dan terarah.
  2. Pendapat Ahli: Ben Bernanke, mantan Ketua Federal Reserve, berpendapat bahwa kemajuan teknologi, termasuk digitalisasi, memungkinkan kebijakan moneter yang lebih cepat dan akurat, yang dapat mengurangi ketidakpastian ekonomi dan menstabilkan inflasi.

Dampak Digitalisasi terhadap Pengangguran

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline