Ali Mutaufiq., S.E., M.M., CAIA., CODS
Setiap individu di dunia ini pasti memiliki pencarian spiritual yang mendalam, yaitu mencari tujuan hidup yang sesungguhnya. Bagi umat Islam, tujuan hidup ini tidak hanya terkait dengan pencapaian duniawi, tetapi juga dengan pencapaian akhirat yang abadi. Salah satu cara untuk mencapai pemahaman tentang tujuan hidup adalah dengan memperdalam konsep ma'arifat. Dalam perspektif Azdariah, yang merupakan sebuah pendekatan spiritual dalam Islam, ma'arifat berfungsi sebagai kunci untuk membangun kesadaran akan hakikat diri dan kehidupan.
Azdariah tidak hanya mengajarkan cara untuk memahami kehidupan duniawi, tetapi juga mengarahkan individu untuk menyadari tujuan hidup yang lebih tinggi dan abadi---yakni tujuan hidup yang hanya dapat dicapai dengan kedekatan kepada Allah SWT. Artikel ini akan mengupas konsep Azdariah dan bagaimana pendekatan ini mengarahkan seseorang untuk membangun ma'arifat yang akhirnya akan membantu menemukan tujuan hidup yang lebih bermakna, lengkap dengan pendapat para ulama, ayat-ayat Al-Qur'an, dan hadis-hadis yang relevan.
Apa Itu Azdariah?
Azdariah adalah sebuah pendekatan spiritual dalam Islam yang berfokus pada penyucian jiwa (tazkiyah) dan pencarian pengetahuan batin (ma'arifat). Dalam tradisi Azdariah, konsep ma'arifat tidak terbatas pada pengetahuan duniawi yang bersifat intelektual, tetapi lebih kepada pengetahuan hakiki tentang Tuhan, diri, dan hubungan antara keduanya. Pendekatan ini mengajarkan bagaimana seseorang dapat mencapai kesadaran spiritual yang mendalam melalui praktik ibadah yang tulus, zikir, tafakkur (kontemplasi), serta introspeksi.
Azdariah merupakan metode yang berakar dari ajaran tasawuf, di mana tujuan akhirnya adalah mencapai kedekatan dengan Allah dan menemukan makna hidup yang sejati. Dalam perspektif ini, kehidupan dunia hanya merupakan tempat untuk mempersiapkan kehidupan akhirat yang abadi.
Ma'arifat dalam Perspektif Azdariah
Ma'arifat secara bahasa berasal dari kata 'arafa yang berarti mengenal atau mengetahui. Dalam konteks spiritual, ma'arifat berarti pengetahuan yang mendalam tentang hakikat Allah dan segala ciptaan-Nya, termasuk pemahaman tentang diri kita sebagai hamba-Nya. Menurut Imam Al-Ghazali, ma'arifat adalah ilmu yang tidak hanya diperoleh melalui akal, tetapi juga melalui pengalaman batin yang langsung menyentuh hati dan jiwa.
Imam Al-Ghazali dalam karya terkenalnya Ihya' Ulum al-Din menyatakan bahwa ma'arifat merupakan tingkatan ilmu yang lebih tinggi daripada ilmu fiqh atau tafsir karena ma'arifat berkaitan dengan pemahaman terhadap hakikat yang tidak bisa dijangkau hanya dengan akal semata, tetapi harus dengan pencerahan hati.
"Ilmu yang paling tinggi adalah ilmu yang mengenal Tuhan melalui pengalaman batin yang menyentuh jiwa, yang tidak mungkin dicapai hanya dengan akal."(Imam Al-Ghazali, Ihya' Ulum al-Din)